Senin, 09 Maret 2015

BEM UR taja Goro Bersama Warga dan Walikota

Pekanbaru - BEM Universitas Riau melalui Kementerian Pengabdian Masyarakat melaksanakan gotong royong bersama warga Perumahan Garuda Permai RW 12, Jln. Uka, Keluaran Simpang Baru Kecamatan Tampan yang dibuka langsung oleh Walikota Pekanbaru, Firdaus, ST,MT, Minggu (8/3) dengan didampingi Sekcam, Lurah RW 12.
Keasyikan Walikota berbaur bersama para peserta gotoong royong terlihat di hampir seluruh aktifitas dan titik goro yang ditentukan diikuti oleh Walikota sejak pukul 07.45 wib hingga pukul 12.30 WIB bersama para pengurus BEM Universitas Riau, bahkan setelah gotong royong, Walikota dan rombongan dijamu dengan suka cita oleh masyarakat setempat.
''Kata pak RW program ini pertiga bulan atau kadang lihat situasi yang berkembang, kita justru malah berharap gotong royong ini dilakukan sekali dalam 1 bulan minimalnya begitu. Karena banyak hal yang kita petik dari budaya gotong royong ini, diantaranya meningkatkan hubungan silaturrahmi sesama warga, terciptanya lingkungan yang bersih, sehat dan tertata rapi. Dengan keindahan dan kenyamanan lingkungan yang kita bentuk akan menghasilkan warga yang sehat pula,” ungkap Walikota.
Ditambahkan Walikota, bahwa apa yang dilakukan masyarakat Garuda Permai bersama para generasi muda dari BEM Universitas Riau ini, patut dicontoh oleh masyarakat di daerah lainnya. “Mari kita buat terobosan-terobosan bagaimana masyarakat termotivasi untuk selalu peduli dan memperhatikan kebersihan serta kesehatan lingkungannya”tutur beliau.
Sebelumnya, Ketua RW 12 Taruna menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya dan terimakasih kepada BEM Universitas Riau yang mentaja kegiatan. “Kami sangat berterima kasih kepada adik – adik dari Universitas Riau, karena melaksanakan kegiatan ini dan terimakasih juga RW kami jadi pilihan adik-adik semua” tambah beliau.


Kementerian KOMINFO BEM UR
(/By)









BEM UNRI bersama LSM Perempuan Riau Peringati Hari Perempuan Internasional

Pekanbaru - Memperingati hari perempuan internasional BEM Universitas Riau (UNRI) bersama LSM Perempuan Riau memperingati serangkaian acara yang digelar di area Car Free Day Jalan Diponegoro, Minggu (8/3). Dengan mengusung tema "Stop Kekerasan Seksual Make It Happen" BEM UNRI yang merupakan Koordinator Pusat Forum Perempuan Bem Se-Indonesia melalui Menteri Pemberdayaan Perempuan BEM UNRI, Wulan Kumala Dewi menuturkan bahwa lewat kegiatan ini perempuan akan bangkit dari masih banyaknya tindak kekerasan diskriminasi.
"Hari ini para perempuan harus bangkit dari tindak kekerasan diskriminasi dan kita akan menuntut kepada negara untuk memberikan perhatian lebih terhadap perlindungan untuk perempuan dan anak," Tutur Wulan.
Serangkaian kegiatan yang diawali senam one billion rising ini ditaja bersama oleh Rumpun Perempuan dan Anak Indonesia (Rupari), Seruni, FAMM Indonesia, Forum Komunikasi Keluarga Anak Dengan Kecacatan (FKKADK), Himpunan Disabilitas Perempuan Riau, Gerakan Mahasiswa Peduli Kabupaten Siak (GMPKS), Serikat Pemuda Riau dan BEM Universitas Riau.
"Kebanyakan perempuan disabilitas mengalami kekerasan untuk itu lewat kerjasama dan jaringan kita buktikan bahwa disabilitas bukan kendala untuk mendapatkan hak dan pemberdayaan kaum disabilitas," Ujar Ketua Himpunan Disabilitas Perempuan Riau, Rita.
Menurut Gerakan Mahasiswa Peduli Kabupaten Siak (GMPKS) sebagai perwakilan dari kabupaten/kota siak dengan predikat kota layak anak, Adi mengungkapkan telah banyak terjadi kekerasan pada perempuan dan anak saat ini.
"Tidak hanya di perkotaan, saat ini kekerasan pada perempuan dan anak pun telah banyak terjadi di kabupaten. Untuk itu kami saat ini ikut memperjuangkan hak perempuan karena perempuan punya peran di kemerdekaan Indonesia. Kami berharap seluruh masyarakat Riau khususnya untuk dapat peduli terhadap kekerasan pada perempuan," Ungkap Adi.
Berbagai kreasi seni dari penampilan puisi oleh penyair Forum Lingkar Pena (FLP), accoustic dan anak-anak disabilitas meramaikan jalannya peringatan hari perempuan internasional di area Car Free Day ini.


[Kementerian Kominfo BEM UR]
Dian Anggreaini








Jumat, 06 Maret 2015

BEM UR Kunjungi Konsulat Malaysia Pekanbaru

Pekanbaru–Kamis,5/3 Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Riau mengadakan kunjungan ke Konsulat Malasysia perwakilan Pekanbaru.Tujuan dari keunjungan ini ialah untuk silaturrahim, mengenal tugas pokok, fungsi serta peranan keberadaan konsulat Malaysia yang berada di Pekanbaru, serta membahas persiapan dan strategi yang dilakukan oleh Malaysia dalam menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) 2015. Kedatangan BEM Universitas Riau disambut hangat oleh Ketua Kosulat Malaysia, Hardi bin Hamdin beserta jajarannya.

Beliau mengapresiasi akan kedatangan Mahasiswa dari BEM Universitas Riau dan merupakan kunjungan perdana yang dilakukan oleh mahasiswa di Riau sekaligus mempererat kembali hubungan antar Konsulat dengan kalangan akademik.

“Kehidupan kita dalam bermasyarakat bisa digambarkan seebagai miniatur dalam hubungan antar berbangsa” ujar Hardi bin Hamdin.

“Perlu adanya dukungan tidak hanya dari pemerintah namun peran serta masyarakat dalam mensukseskan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang diusung dan terjadwal pada 31 Desember 2015 ”tambahnya.

Peranan penting Malaysia
1. Bagaimana Malaysia bisa mengimplementasi sebagaimana langkah-langkah yang telah ditetapkan sesuai blue print ASEAN COMMUNITY
2. Persiapan (baik dokumentasi maupun strategi) untuk mencapai vision 2020 dan resiko jika tidak tercapainya vision 2020
Beliau juga menjelaskan 8 keutamaan atau strategi (prioritas) yang dilakukan oleh Malaysia untuk menghadapi Asean Community, yakni:
1. Menumbuhkan Asean Community
2. Pencapaian sasaran
3. Memastikan dan kedekatan hubungan antar negara-negara Asean
4. Memperkuat perusahaan kecil dan sederhana
5. Mengembangan Investasi antar negera Asean dengan cara mempromosikan Negara.
6. Memperkuat isntitusi asean
7. Mempromosikan keamanan dan keselamatan serantau
8. Meningkatkan peranan asean di peringkat global

Menanyakan tentang kesiapan Malaysia dalam menghadapi Asean Community Hardi bin Hamdin mengatakan bahwa langkah persiapan Malaysia sudah dimulai sejak tahun 2009.”Sudah direncakan dari tahun 2009, jika merencanakan sesuatu kita harus tahu dimana posisi dan bagaimana keadaaan kita sekarang. Untuk ukuran kesiapan Malayasia sesuai dengan data yang dimiliki Konsulat mencatat “85% security, 96,7 % budaya , 85% ekonomi”jelasnya.


Kementerian KOMINFO BEM UR
Teguh Pambudi









BEM UR terima kunjungan BEM FMIPA

BEM UR - Sebagai salah satu sarana untuk mempererat silaturahmi dan ajang sharing, BEM UR terima kunjungan di Sekretariat dari BEM FMIPA UR pada Selasa (3/3). Kunjungan yang berlangsung sejak pukul 16.40 WIB ini dihadiri oleh Gubernur Mahasiswa BEM FMIPA, Muhammad Asnawirbeserta jajarannya dan disambut oleh Presiden Mahasiswa Zulfa Hendri , wakil Presiden dan para Menteri beserta jajarannya.

Kegiatan berawal dari pembukaan yang dimoderatori oleh Putra Ramadan, Ketua Tim KPKM Kementerian Dalam Universita, sambutan Gubernur BEM FMIPA dan Presiden Mahasiswa BEM UR, kemudian perkenalan dari masing-masing pihak, diskusi mengenai event-event, kondisi BEM UR serta permasalahan yang ada di kampus dan di negara kita. Tak hanya itu, kunjungan ini juga menjadi salah satu sarana bagi BEM FMIPA dan BEM UR untuk mempromosikan kegiatan terdekat mereka serta sosialisasi KPKM Award 2015 oleh Kemendaniv BEM UR yang alur pelaksanaannya berlangsung sejak Maret hingga April mendatang.

“Kunjungan kami dari BEM FMIPA ke BEM UR ini adalah salah satu agenda kami yang barangkali bisa membahas program program terdekat baik itu BEM FMIPA maupun BEM UR sendiri”ungkap Asnawri.

Selain tanya jawab mengenai mekanisme pelaksanaan kegiatan advokasi anggaran nasional yang ditaja Kementerian Hukum dan Advokasi oleh pengurus BEM FMIPA, Zulfa Hendri juga memaparkan struktur kerja dari BEM UR itu sendiri dan memberikan motivasi serta saran terkait permasalahan-permasalahan di kampus dan di negara Indonesia yang pada dasarnya banyak menyimpang dan merugikan rakyat.

Dengan terus menyemangati rekan-rekan BEM UR dan BEM FMIPA beliau mengajak untuk bersama-sama singsingkan lengan baju lalu bergerak tuntaskan krisis yang sedang melanda bangsa ini. “Republik menunggu kiprah konkret dari kita” jelas Zulfa. Tentunya kegiatan yang diakhiri dengan pemberian plakat oleh masing-masing pihak tersebut diharapkan bisa memberikan manfaat bagi BEM FMIPA dan BEM UR itu sendiri.


Kementerian KOMINFO BEM UR
Ratih S. Kautsar







DISKUSI PERINGATAN HARI PEREMPUAN INTERNASIONAL

Pekanbaru – Kementerian Pemberdayaan Perempuan BEM Universitas Riau menghadiri diskusi yang dilaksanakan di Kantor RUPARI (Rumpun Perempuan Anak Riau) Rabu, 4/3. Dihadiri oleh beberapa LSM yang ada di Pekanbaru seperti SERUNI, LHR dll.

Diskusi dibuka sekitar pukul 15.30 sore oleh Helda selaku Ketua Rupari. “Diskusi ini kita laksanakan untuk Peringatan Hari Perempuan Internasional pada tanggal 8 Maret nanti” ujar Helda.

Hasil diskusi yang dilaksanakan tersebut, ada beberap agenda yang akan dilaksanakan oleh Rupari bersama Kementerian Pemberdayaan Perempuan BEM Universitas Riau diantaranya, yaitu pada tanggal 8 Maret 2015 akan dilakukan Kampanye di Car Free Day. Dalam kampanye tersebut, akan disampaikan 12 isu dimana. Isu tersebut telah disepakati oleh Pemerintah Indonesia 20 tahun yang lal, 12 isu tersebut adalah :
1. Perempuan dengan kekerasan
2. Perempuan dengan politik
3. Perempuan dengan kesehatan
4. Perempuan dengan pers
5. Perempuan dengan kemiskinan
6. Perempuan dengan pendidikan
7. Perempuan dengan wilayah konflik
8. Perempuan dengan ekonomi
9. Perempuan dengan lingkungan
10. Perempuan dengan institusi yang memajukan perempuan
11. Perempuan dengan orientasi seksual
12. Perempuan dengan anak perempuan.

Tidak hanya kampanye, pada Senin 9 Maret 2015 dari hasil diskusi itu juga akan melakukan Hearing ke DPRD Provinsi Riau di Komisi E untuk membahas isu- isu perempuan khususnya di Riau sendiri. “Advokasi seperti ini akan terus kita lakukan dan kita evaluasi bersama, agar tuntutan dan solusi yang kita berikan benar- benar di aplikasikan dengan baik. Dengan komunikasi yang intensif dengan LSM Perempuan seperti ini kita berharap seluruh organisasi baik itu didalam maupun diluar kampus, bisa sama-sama berjuang untuk mengatasi masalah yang dihadapi perempuan di Bumi Lanjcang kuning ini” ungkap Wulan Kumala Dewi selaku Menteri Pemberdayaan Perempuan yang sekaligus Koordinator Pusat Forum Perempuan BEM Se-Indonesia.


Kementerian KOMINFO BEM UR
Deldiya Deldiya