Selasa, 02 Desember 2014

ZULFA HENDRI (PRESMA UR / KORPUS BEM SE RIAU: PIMPIN DO’A DAN BACA ALFATIHAH UNTUK RIAU BEBAS KORUPSI.

Pekanbaru – Selasa (02/12), peringatan hari Antikorupsi dilakukan dengan pelaksanaan seminar nasional pendidikan anti korupsi dengan tema “ Menciptakan Generasi Muda Berintegritas dan Antikorupsi” yang ditaja atas kerjasama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Tempo, Politikriau.com dan Indonesia Coruption Wacth. Seminar nasional ini dilaksanakan di Hotel Pangeran Pekanbaru. Narasumber yang dihadirkan dalam seminar ini yaitu Ryan Herviansyah Utama dari KPK, Aisy ilfiah dari ICW, Setri yasa dari TEMPO dan Syahnan Rangkuti dari Kompas.

Presiden Mahasiswa BEM UR, Zulfa Hendri ditunjuk sebagai pembaca doa. Dalam kesempatan ini do’a agar Riau kedepannya menjadi lebih baik serta apa yang telah terjadi menjadi pelajaran. Di akhir do’anya Zulfa meminta seluruh peserta untuk membawakan al-fatihah untuk masa depan Riau yang bebas korupsi.

“Mari sama sama kita bacakan Ummul Kitab untuk Riau, semoga kedepan Riau menjadi lebih baik dan bebas korupsi” ucap zulfa memimpin pembacaan al-fatihah.

“Seminar nasional ini merupakan suatu bentuk pencegahan dan memberantas praktik korupsi yang ada di Indonesia. Sengaja adik adik SMA dan mahasiswa di undang di diacara ini karena dengan pencegahan akan lebih efektif daripada memberantas. Mencegah lebih baik dari pada memberantas !! “, kata Yopi Pranoto dalam kata sambutannya.

Pemaparan pemateri dalam seminar ini meliputi pemahaman apa yang dimaksud dengan korupsi, bahaya korupsi, peran media dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi serta pendidikan dalam pencegahan korupsi itu sendiri.
“Korupsi itu sulit untuk diberantas hampir setiap hari kita disuguhkan oleh pemberitaan tentang korupsi”, kata Ais memulai penjelasannya.

Dijelaskan juga peran dan fungsi mahasiswa dalam pencegahan korupsi. “ Mahasiswa sebagai agent of change, sosial control sangat mampu mendorong pemerintahan untuk berjalan lebih baik dan bertanggung jawab” ungkap Alummi Universitas Erlangga.

“Media juga memegang peran penting dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi. Media bisa menjadi pukulan atas suatu kasus. Investigasi bisa menjadi hook- dengan sekali pukul lawan langsung jatuh” ungkap tokoh Tempo yang biasa di panggil Satri. Dipaparkan juga kasus yang terjadi di Riau. Kasus korupsi yang dilakukan oleh 3 Gubernur Riau serta 5 Bupati di Provinsi Riau.

“Saat ini korupsi terjadi regerasi. Pelaku korupsi sudah menyentuh pada anak muda” kata narasumber dari KPK ini.
Kasus korupsi yang dilakukan oleh tokoh tokoh yang masih muda memang sudah banyak yang terjadi. Seperti kasus yang dilakukan Fatih El Fouis di usia 29 tahun, Anggelina Sondakh di usia 35 tahunan serta masih ada kasus kasus korupsi lainnya.

“Upaya dari pencegahan korupsi dimulai di keluarga dan sekolah” kata Penggagas GAM (Gerakan Anti Menyontek) ini.
“Jika pendidikan sudah menerapkan sesuai dengan apa yang ditetapkan maka tidak perlu lagi ada pendidikan antikorupsi. Sikap yang perlu dimiliki untuk mencegah korupsi yaitu kejujuran, rasa keadilan dan rasa tanggung jawab” tambah Satri.

“Berani jujur hebat !!! “ kata Alummi Universitas Sriwajaya itu.
Penutupan seminar nasional di akhiri dengan pemberian sertifikat kepada para peserta secara simbolis oleh Yopi pranoto selaku ketua pelaksana.


Kementerian KOMINFO
BEM UR
Eko Rahardjo Apunk








2 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. di unri kapan ada jurusan teknik otomotif kak,pak,buk,bang

    BalasHapus