PEKANBARU, Senin (8/12),
sempena memperingati hari HIV/AIDS yang bertepatan pada Minggu(11/12)
lalu. Berbagai cara dan kegiatan yang dilakukan untuk memperingati hari
tersebut. Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Riau (BEM UR) setelah
melalui Kementerian Komunikasi dan Informasi memperingati melalui media
massa sedangkan kementerian pengabdian masyarakat melalui timnya Pusat
Informasi Konseling Mahasiswa (PIK M) Sehati melakukan kegiatan lomba
membaca puisi saat Car Free day di jl. Diponegoro.
Peserta lomba baca puisi ini yaitu anggota PIK M sehati yang ada di Riau ini baik dari kalangan mahasiswa yang tersebar di beberapa perguruan tinggi di Riau serta berapa dari siswa baik itu dari SMP maupun SMA. Selain itu panitia juga membuka perlombaan ini untuk masyarakat umum.
Kasus HIV/AIDS bukan berita baru di masyarakat. Sudah banyak korban yang menderita penyakit ini. Bahaya penyakit ini memang sangat mengerikan. Bahkan obat untuk mengobatinya saja belum ditemukan. Dan cara yang paling bagus agar tidak terkena penyakit ini yaitu dengan cara pencegahan. Dengan tema satu hati dalam perlombaan membaca puisi ini maka aksi untuk mengingatkan bahaya dari HIV/AIDS ini harapan agar tidak ada lagi korban korban baru yang terkena HIV/AIDS.
“HIV/AIDS merupakan penyakit yang disebabkan oleh pergaulan yang salah. Kegiatan yang bersifat positi dan membangun merupakan salah satu cara ampuh untuk menghindari HIV/AIDS”, Kata Iqro Menteri pengabdian Masyarakat.
Selain perlombaan membaca puisi tentang HIV/AIDS, penbagian selebaran juga dilakukan agar pemahaman tentang HIV/AIDS dan bahaya dapat diktahui oleh semua orang.
“Melalui kegiatan lomba membaca puisi satu hati ini kami mengajak seluruh pemuda untuk menghindari pergaulan bebas, penggunaan narkoba sebab mencegah itu lebih baik dari pada mengobati. Dengan tahu bahaya dari HIV/AIDS maka tidak ada orang yang mau melakukan apa saja yang bisa mengakibatkan HIV/AIDS dengan perumpamaan tentu kita tidak akan mau masuk kedalam selokan jika kita tahu disana ada kacang atau beling”, ungkap Nanda salah satu panitia Lomba baca puisi.
Walaupun dengan panggung sederhana namun antusias peserta dan masyarakat yang mengikuti perlombaan ini sungguh ramai. Hal ini terbukti jumlah yang mendaftar perlombaan ini.
“Harapan kedepan agar kita bisa hidup sesuai ungkapan sama rasa, sama hakny tanpa stigma. Keberadaan ODHA harus tidak menjadi masalah didalam masyarakat. ODHA juga punya hak untuk hidup normalseperti yang lainnya. Harus kita hilangkan stigma stigma yang merendahkan ODHA. Sebab HIV/AIDS tidak akan menular hanya melalui bersenggolan, berjabat tangan maupun melalui udara” kata Nanda yang merupakan mahasiswa dari UR ini.
Kegiatan diakhiri dengan pembacaan dan pembagian hadiah untuk para pemenang. Dan dilanjutkan dengan foto bersama panitia lomba baca puisi dengan peserta lomba.
Kementerian KOMINFO
BEM UR
0 komentar:
Posting Komentar