Sabtu, 30 Agustus 2014

MENHAD taja FORKASI BEM UR

Pekanbaru (30/8) – Di awal mau masuk perkuliahan dan menunggu momen pelantikan Rektor baru Universitas Riau, Kementerian Hukum dan Advokasi Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Riau taja FORKASI Universitas Riau yang pertama sore tadi, 14.00 di Pondopo Jembatan Kupu – Kupu Universitas Riau. Dihadiri seluruh BEM selingkungan BEM Universitas Riau dan juga seluruh UKM – UKM setingkat Universitas.

            Selaku moderator diskusi Forkasi ini, yang membahas permasalahan – permasalahan yang ada di inter kampus Universitas Riau ini, Presiden Mahasiswa BEM Universitas Riau, Zulfa Hendri. Dan juga di damping Wakil Presiden Mahasiswa BEM UNRI, Hendri. Diawali dengan sharing –sharing program kerja terdekat dari setiap BEM Fakultas dan UKM setingkat Uiversitas. Kemudian dilanjutkan pembahasan tentang permasalahan yang saat ini terjadi di kampus.

            Permasalahan yang pertama di ungkapkan adalah tentang sekre – sekre untuk UKM setingkat Universitas. Dilanjutkan masalah UKT yang hingga saaat ini tidak adanya transparansi rincian UKT itu, dan juga berbeda – bedanya biaya yang diterapkan disetiap Fakultasnya. Seperti di Fakultas Teknik, ada jurusan yang masih juga membeli pakaian praktek hingga ratusan ribu dan juga di jurusan Biologi yang juga masih membeli Jas Lab. Dikatakan bahwa UKT itu sudah mencangkup seluruh komponen yang menunjang akademis mahasiswa. Namun nyatanya sangat berbeda.

            Diungkap juga permasalahan tentang polisi tidur yang keefektifannya perlu dipertanyakan. Dikarena bukan membantu, malah merusak kendaraan yang melintasi polisi tidur orange di perlintasan jalan lingkungan Universitas Riau. Dan juga permasalahan Palang Pintu yang keefektifannya juga belum memberikan manfaat berarti. Bagaimana mungkin yang katanya dengan palang pintu ini lebih efektif, sementara mahasiswa bisa keluar masuk dengan KTM teman yang lainnya. Kemudian kapasitasnya penampung atau kuotanya yang sekarang tiga puluh ribu identitas mahasiswa maupun masyarakat ditambah menjadi tujuh puluh ribu kapasitasnya. Apakah akan efektif ??


            Dan terakhir mendiskusikan tentang Pembantu Rektor 3 Universitas Riau. “Kita menginginkan PR 3 selanjutnya, yang memiliki budi kepada kita. Seorang Visioner. Dan yang memperhatikan serta mendukung seluruh kegiatan mahasiswa di lingkungan Universiats Riau” ujar Zulfa Hendri, Presma UNRI. Diskusi ini, selanjutnya menyamakan satu suara membentuk Tim menyeleksi calon PR 3 selanjutnya, dan menyerahkan nama – nama yang nantinya didapatkan kepada Rektor Terpilih, Prof. Dr. Aras Mulyadi,DEA.

Kementerian KOMINFO
BEM UNRI




0 komentar:

Posting Komentar