Kamis, 02 Oktober 2014

RIAU taubatan "NASUHA"

BEM UR – Kembali Kementerian Sosial dan Politik BEM Universitas Riau gelar aksi. Aksi kali ini tidak diluar kampus Universitas Riau, namun di dalam. Tepatnya pertigaan gedung UP2B UR. Aksi ini adalah lanjutan aksi yang dilakukan kemaren (30/9/2014) di gedung DPRD. Mahasiswa yang tergabung dalam BEM se Riau menyerukan Deklarasi Gerakan Riau Tobat Nasuha ,Rabu (1/10/2014). 


Aksi yang diwarnai dengan pembakaran ban tersebut merupakan buntut kekecewaan mahasiswa terhadap banyaknya kasus korupsi yang menjerat pemimpin di Riau. Dalam orasinya Provinsi Riau ini sudah hatrcik dalam kasus korupsi. Sebagaimana kita semua ketahui, diawali dengan Saleh Djasit, kemudian diestapetkan kepada Rusli Zainal dan yang terakhir, estapet tersandung korupsi ini di pegang oleh orang nomor 1 di Riau, yang jabatanya belum genap 2 tahun memimpin Riau, Atok Annas Maamum.


Dalam pernyataan sikap yang dilontarkan oleh Presiden Mahasiswa Riau, Zulfa Hendri, massa aksi menyampaikan kurun waktu 16 tahun terakhir, Riau telah menempatkan para gubernurnya menjadi pesakitan KPK. Bahkan korupsi yang terjadi di provinsi ini juga sudah melibatkan kaum akademisi yaitu ditersangkakannya seorang dosen dari Universitas Riau, Gulat Medali Emas Manurung.


            “Kado Terindah yang diberikan pada hari ini tepat 52 tahunnya Universitas ini berdiri, salah seorang akademis terjerat kasus korupsi. Betapa memalukannya, seorang akademisi memberikan contoh yang sangat tidak terpuji.” Ujar Zulfa.


"Mari kita berdoa di bumi lancang kuning ini, bumi yang memegang teguh marwahnya, yang berpegang teguh pada Al Quran, agar dijauhkan dari bencana, dijauhkan dari musibah. Ingat kata Bung Karno, pemudalah yang bisa membangun dan menjatuhkan negeri ini," ujar Boby.


Kementerian KOMINFO
BEM UR
Septian Boby Pratama Purba


‪#‎SaveRiau‬ ‪#‎HidupMahasiswa‬ ‪#‎AktivisMahasiswaBukanKriminal‬










0 komentar:

Posting Komentar