BEM UR – Kembali Kementerian Sosial dan Politik BEM Universitas
Riau gelar aksi. Aksi kali ini tidak diluar kampus Universitas Riau, namun di
dalam. Tepatnya pertigaan gedung UP2B UR. Aksi ini adalah lanjutan aksi yang
dilakukan kemaren (30/9/2014) di gedung DPRD. Mahasiswa yang tergabung dalam
BEM se Riau menyerukan Deklarasi Gerakan Riau Tobat Nasuha ,Rabu (1/10/2014).
Aksi yang diwarnai dengan pembakaran ban tersebut
merupakan buntut kekecewaan mahasiswa terhadap banyaknya kasus korupsi yang
menjerat pemimpin di Riau. Dalam orasinya Provinsi Riau ini sudah hatrcik dalam
kasus korupsi. Sebagaimana kita semua ketahui, diawali dengan Saleh Djasit,
kemudian diestapetkan kepada Rusli Zainal dan yang terakhir, estapet tersandung
korupsi ini di pegang oleh orang nomor 1 di Riau, yang jabatanya belum genap 2
tahun memimpin Riau, Atok Annas Maamum.
Dalam pernyataan sikap yang dilontarkan oleh
Presiden Mahasiswa Riau, Zulfa Hendri, massa aksi menyampaikan kurun waktu 16
tahun terakhir, Riau telah menempatkan para gubernurnya menjadi pesakitan KPK.
Bahkan korupsi yang terjadi di provinsi ini juga sudah melibatkan kaum
akademisi yaitu ditersangkakannya seorang dosen dari Universitas Riau, Gulat
Medali Emas Manurung.
“Kado Terindah yang
diberikan pada hari ini tepat 52 tahunnya Universitas ini berdiri, salah
seorang akademis terjerat kasus korupsi. Betapa memalukannya, seorang akademisi
memberikan contoh yang sangat tidak terpuji.” Ujar Zulfa.
"Mari kita berdoa di bumi lancang kuning
ini, bumi yang memegang teguh marwahnya, yang berpegang teguh pada Al Quran,
agar dijauhkan dari bencana, dijauhkan dari musibah. Ingat kata Bung Karno,
pemudalah yang bisa membangun dan menjatuhkan negeri ini," ujar Boby.
Kementerian KOMINFO
BEM UR Septian Boby Pratama Purba
#SaveRiau #HidupMahasiswa #AktivisMahasiswaBukanKriminal
0 komentar:
Posting Komentar