Senin, 24 November 2014

BBM NAIK, JOKOWI TURUN !!!

Pekanbaru - Selasa (18/11), setelah malam tadi tepat pukulm 00.00 WIB Presiden RI mengumumkan naiknya harga BBM. BEM UR langsung melakukan rapat kordinasi keseluruh BEM Se-Riau dan BEM Fakultas Se-UR guna membahas kebijakan yang dilakukan Presiden Jokowi serta kegiatan yang akan dilakukan guna menanggapi permasalahan ini. Hasil dari kordinasi itu maka disepakati untuk melakukan aksi langsung turun ke jalan. 
Aksi mahasiswa mengenai kenaikan harga BBM ini diikuti oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Se Riau serta Peguyuban mahasiswa Riau. Aksi ini dimulai pada pukul 13.00 WIB dengan konvoi menggunakan sepeda motor dari Sekretariat BEM UR menuju kantor SKK Migas di Jl. Sudirman. Dalam aksi ini Mahasiswa memprotes kebijakan kenaikan harga BBM, selain itu mahasiswa juga menuntut Jokowi agar turun dari jabatannya sebagai Presiden RI.
“Belum genap 30 hari Jokowi dilantik sebagai presiden RI. Joko Widodo memberi hadiah kenaikan harga BBM kepada rakyat di Indonesia. Padahal harga minyak di dunia mengalami penurunan. Jokowi seakan menutup mata dari dampak kenaikan harga BBM ini terhadap hampir 150 juta rakyat Indonesia” kata Zulfa selaku Koordinator pusat BEM se-Riau dalam menyatakan sikap mahasiswa.
Mahasiswa juga membentang spanduk yang bertuliskan kecaman terhadap kebijakan Jokowi itu. Selain mengecam keras kebijakan pemerintah. Mahasiswa juga menuntut agar anggota DPR RI menggunakan hak yang dimilikinya untuk memanggil Presiden agar memberikan penjelasan tentang kebijakan kenaikan harga BBM.
“Siapapun presiden yang berani menaikkan harga BBM maka akan berhadapan dengan pemilik “People Power” yang sebenarnya yakni mahasiswa dan rakyat. BBM naik, Jokowi turun.” Lanjut Topan, selaku Korlap pada aksi ini.
Seusai berorasi di depan kantor SKK- Migas, aksi dilanjutkan menuju Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru. Mahasiswa berusaha untuk menutup gerbang bandara SKK II namun aksi ini dihalangi oleh pihak Kepolisian.
Pada pukul 17.30 WIB aksi dilanjutkan di Jl. Soebrantas didepan kampus UR. Mahasiswa memblokade jalan dengan aksi membakar ban. Kecaman serta kritik atas kebijakan kenaikan harga BBM oleh pemerintah menjadi fokus mahasiswa. Ajakan untuk menyadari bahwa masalah ini bukan masalah sekelompok orang saja. Masalah ini memiliki dampak yang luas serta melibatkan seluruh rakyat Indonesia. Aksi ini berakhir ketika azan maghrib terdengar.
“BBM naik, Jokowi turun !!.” teriak para mahasiswa dalam aksinya.
“Aksi ini akan membutuhkan waktu yang panjang. Untuk menurunkan Soeharto saja mahasiswa membutuhkan waktu selama 24 tahun. Jika usaha kita tidak mudah dan semoga tidak sampai kita berganti generasi untuk meneruskan perjuangan ini” tutup Zulfa memberi pengarahan usai aksi.
Kementerian KOMINFO
BEM UR
Eko Rahardjo Apunk

  


 

 



 




0 komentar:

Posting Komentar