Senin, 29 Desember 2014

Saatnya melawan JAKARTA !!!

Minggu (28/12), BEM universitas Riau bersama dengan jaringan aktivis ’98, KAMMI Daerah Pekanbaru dan HMI Cab. Pekanbaru mengadakan silaturrahmi dengan tokoh masyarakat Riau yang juga ketua DPH LAM Riau, Bapak Al Azhar. 

Pertemuan yang dimulai sekitar jam 20.00 WIB mendiskusikan berbagai masalah aktual yang terjadi di Provinsi Riau. Mulai dari kasus rasuah/ korupsi yang terjadi di Riau, masalah kepemimpinan Riau dan lain sebagainya.

“57 tahun Riau menjadi provinsi, banyak kontribusi yang telah diberikannya untuk pusat. Sektor migas menjadi dominan pada saat ini, karena 360 ribu barel perhari dari total produksi minyak nasional yang berjumlah 800 ribu barel perhari berasal dari Riau. 16 triliun pajak ekspor CPO, tidak ada satu rupiahpun mengalir untuk Riau”ujar Al Azhar membangkitkan semangat pada peserta diskusi malam itu.

“Melihat fakta itu, maka sudah saatnya kita seluruh stakeholder masyarakat Riau menyamakan suara untuk melawan penjajahan Jakarta”, imbuh Johny Setiawan Mundung (Aktivis ’98) sebagai moderator pada pertemuan ini.

Jika kongres Rakyat Riau pertama memberikan kontribusi terpisahnya Riau dari Sumbagteng, dan kongres rakyat Riau kedua yang mendeklarasikan Riau berdaulat , memberikan kontribusi otonomi daerah Riau menjadi 2 provinsi, yakni Riau dan Kepulauan Riau, maka kita harus bersiap sedia melakukan kongres rakyat Riau ketiga dengan target utama MELAWAN JAKARTA.

“Diskusi berkala tentang berbagai masalah Riau ini harus terus kita lakukan untuk menambah referensi gerakan, bagi kita elemen muda”, menurut Zulfa Hendri, Presma UNRI usai pertemuan ini.

Kementerian KOMINFO BEM UR
Zulfa Hendri




JANGAN JAUHI ORANGNYA, TAPI JAUHI VIRUSNYA

Universitas Riau - Menyadari akan pentingnya kesehatan reproduksi ditengahnya maraknya kenakalan remaja yang terjadi disekitar kita khususnya dikalangan mahasiswa, Pusat Informasi dan Konseling Mahasiswa (PIK M Sehati) bekerja sama dengan Kementerian Pengabdian Masyarakat BEM Universitas Riau adakan Talkshow bertajuk Satu Hati, di Aula Rumah Sakit Univesitas Riau, Minggu (28/12).

Talkshow yang mengupas seputar kesehatan reproduksi pria dan wanita serta mitos dan fakta ini, menghadirkan dr. Wawan Kurniawan selaku Healthy consultant. Turut hadir Pembina PIK M Sehati Andrina S.Keb M.Keb dan Presiden Mahasiswa BEM UR Zulfa Hendri.

Dalam pemaparannya, dr. Wawan menyampaikan kesehatan reproduksi yaitu keadaan sehat secara fisik mental, maupun sosial yang berkaitan dengan sistem reproduksi.

“Menurut data Dinas Kesehatan Provinsi Riau, dari 1058 kasus yang masuk ke pusat konseling, 22,7% atau sekitar 420 remaja telah melakukan hubungan seks pra nikah,” ujar dr. Wawan.

dr. Wawan menambahkan, Guna kita mengetahui kesehatan reproduksi bagi remaja, agar memiliki informasi yang benar mengenai fungsi, peran dan proses reprodusi, sehingga memiliki sikap serta tanggung jawab terhadap hal tersebut.
Selain talkshow kesehatan reproduksi, peserta yang hadir mendapatkan pengetahuan tentang HIV/AIDS (ODHA) oleh Yayasan Utama Riau dan KPA Provinsi Riau Lancang Kuning SG.

“Dari Talkshow ini, akan memberikan pengetahuan baru tentang reproduksi yang berguna untuk kita kedepannya, dan berbagi pengalaman langsung dari Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA), dimana HIV bukan untuk dijauhi orangnya, tapi dijauhi virusnya,” ungkap Riani L.Silalahi selaku Ketua Pelaksana.

PIK M Sehati merupakan suatu organisasi yang baru diresmikan pada November lalu oleh Presiden Mahasiswa BEM UR, Zulfa Hendri. Dalam sambutannya, Putra Ananda selaku Ketua mengharapkan PIK M Sehati dapat berkontribusi untuk kampus dengan mengabdi kepada Universitas Riau dan Provinsi Riau.

Menteri Pengabdian Masyarakat BEM UR Iqro Budiantoro mengharapkan dengan adanya kegiatan ini dapat menginformasikan pengetahuan seputar kesehatan reproduksi kepada mahasiswa.

“Tidak semua penyakit infeksi menular seksual menampakkan gejala, sebagian besar tidak bergejala, namun tetap berpotensi menularkan penyakit.”

Kementerian Kominfo BEM UR Dian Arloncy Miraldi


 




Kamis, 25 Desember 2014

BEM Se-Kota Pekanbaru hadiri udangan SKK Migas


Pekanbaru – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Se-Kota Pekanbaru kemarin, Rabu (24/12) menghadiri undangan dari Satuan Kerja Khusus (SKK) Migas Provinsi Riau. Adapun perihal undangan ini ada 4, yaitu silaturrahmi, sosialiasi dan update informasi kegiatan usaha Hukum Migas, diskusi dan hal – hal yang terkait yang perlu dibahas.

BEM Se – Kota Pekanbaru ini terdiri dari BEM Universitas Riau, BEM Universitas Islam Riau, BEM STIKES Payung Negeri, BEM Politeknik Chaltex Riau (PCR), STIE Bangkinang dan BEM/DPM Fakultas Hukum Universitas Riau. Dan dari pihak SKK Migas hadir bersama yang sekaligus sebagai stakeholdernya SKK Migas yakni, dari PAM OBNIT POLDA RIAU dari kepolisian, kemudian dari Pemprov Distamben (Dinas Pertambangan dan Energi) Riau serta K3S (Kontraktor Kontrak Kerja Sama) yang hadir adalah, Pertamina, PT. MEDCO, PHE Siak, PT. Chevron Pasifik Indonesia, dan EMP Bentu.

Diskusi ini dimulai pukul 09.00 WIB dengan presentasi dari SSK Migas mengenai sejarah singkat SKK Migas. Bahwa SKK Migas yang dulunya BP Migas berubah nama sejak tahun 2012. Tugasya adalah mengawasi kontraktor Minyak dan Gas.“BP Migas ini berdiri Januari 2004, kemudian berganti nama menjadi SKK Migas pada tahun 2012. Dan BP Migas dengan SKK Migas hampir sama, hanya berbeda di SKK Migas adanya Dewan Pengawas”, ujar Hanif, Kepala Perwakilan SKK SBU Riau.

Januaris, perwakilan dari Distamben Provinsi Riau mengatakan bahwa infrakstruktur sarana maupun prasarana yang dimiliki oleh K3S seluruhnya adalah milik negera. Produksi Migas di Provinsi Riau mengalamai penurun 8 – 11% sejak tahun 2011.Beliau juga menambahkan kalau kita telah kecolongan sejak 2010, cadangan minyak kita disedot setiap tahunya sebanyak 11 milyar/barel. “Ini telah diteliti oleh 5 Universitas besar di Indonesia, yaitu Unand, Brawijaya, Unpad, Tanjung Pura dan Unnas. Yang saya bingung lagi, kenapa penelitinya dari bukan daerah penghasil minyak”, tambahnya.

Lain lagi dari pihak Kepolisian ini disini tugasnya adalah mengamankan asset vital Negara. “ Kami baru melakukan pengamanan di Chevron saja. Karena hanya 9 personil itupun karena pihak SKK Migas hanya meminta 9 personil kepolisian untuk mengamankan Chevron”, ungkap Sigit Adi.

Adi mengatakan SKK Migas 6 kali berturut turut mendapatkan WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) dari Badan Audit Nasional. Namun sangat kurangnya mengexpose ke media massa. Ditambahkan juga oleh Zulfa Hendri, Korpus BEM Se-Riau jangan menyalahkan kalo banyak berita yang beredar dan membullykan SKK Migas. “ Jangan salahkan opini – opini yang sesat tersebar. Dan jangan salahkan media yang salah memberikan informasi. Karena informasi yang diberikan dari pihak SKK Migas setengah – setengah”, ungkapnya.

“Blok Kampar akan berakhir pada 31 Desember nanti. Kita berharap pemerintah, terutama pemerintah daerah dapat mengambil ahli pengelolaan Blok ini”, jelas Anwar, Presma BEM STIE Bangkinang.

Akhir acara, pihak SKK Migas memberikan souvenir kepada para undangan. Namun, dari mahasiswa menolak souvenir tersebut. Jika menerima akan berdampak pada hilangnya idealisme mahasiswa. “Kita tetap akan menolak apapun bentuk souvenir itu”, kata Suyeni, Menteri Sosial dan Politik BEM UR.


Kementerian KOMINFO
BEM UR
Septian Boby Pratama Purba









Rabu, 24 Desember 2014

PERAN MAHASISWA SIKAPI ASEAN COMMUNITY 2015

BEM UR - Menyikapi Asean Community yang akan diresmikan 31 Desember 2014 dan diterapkan 2015 mendatang oleh negara-negara Asean, Kementerian Luar Universitas BEM Universitas Riau (UR) adakan diskusi terkait Peran Mahasiswa menyikapi hal tersebut. Bertempat di sekretariat BEM UR, hadir sebagai pemateri Irwan Iskandar, S.ip, MA., dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) jurusan Hubungan Internasonal yang menjelaskan makna Asean Community secara menyeluruh namun tetap santai dan menarik bagi peserta yang hadir dalam diskusi, Selasa (23/14).

Irwan memaparkan, kalangan msayarakat dan mahasiswa beranggapan jika yang akan dihadapi dalam Asean Community hanya aspek ekonomi atau lebih dikenal dengan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)
“Kurangnya sosialisasi dari pemerintah membuat masyarakat dan mahasiswa beranggapan bahwa hanya MEA yg akan dihadpi dalam Asean Community 2015,” ungkap Irwan.

Asean Community memiliki 3 aspek yaitu : Politik dan Pertahanan, Ekonomi, Sosial dan budaya. Sedangkan 10 negara anggota Asean yang terlibat diantaranya : Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Philippines, Singapore, Thailand, Vietnam
Untuk aspek ekonomi penerapan asean community berdampak pada perdagangan bebas berupa produk, jasa, tenaga terampil dan investasi (liberalisasi ekonomi) dimana akan diterapkan nontarif barier akan produk yang masuk, turis bebas visa memasuki wilayah asean. Sehingga akan tampak perlahan namun pasti kedaulatan negara akan hilang. Tentu ini menjadi tantangan bagi kita semua dan bagaimana peran mahasiswa menyikapi Asean Community 2015. 

Irwan menyebutkan ada 4 (empat) soft skill yang harus dikuasai oleh mahasiswa dan masyarakat pada umumnya yaitu :Berbahasa, Wirausaha, Teknologi informasi (TI) dan Organisasi.

Teguh Pambudi, Dirjen Perusahaan BEM UR saat diwawancarai mengatakan, Diskusi seperti ini sangat berguna untuk masyarakat khususnya mahasiswa ditengah minimnya sosialisasi dari pemerintah.
“Diskusi seperti ini sebagai sarana pengedukasian kepada mahasiswa pada umumnya, sehingga mahasiswa mengerti betul peranan dan persiapan apa saja yang dibutuhkan untuk bisa bersaing dikancah Asean Community 2015,” tambah Teguh.

Dipenghujung acara diskusi Irwan menambahkan beberapa catatan penting yang harus dipersiapkan dan menjadi pekerjaam rumah bagi pemerintah untuk bisa menghadapi Asean Community 2015 diantaranya : keamaan, budaya lokal, kesehatan, imigrasi dan terakhir hukum.


Kementerian Kominfo BEM UR
editor : Dian Arloncy Miraldi






Sabtu, 20 Desember 2014

Format Surat Transparansi Uang Kuliah Tunggal

Berikut adalah format Surat Transparansi Uang Kuliah Tunggal yang akan dikirimkan kepada Rektor Universitas Riau. Yang merupakan hasil FORKASI (Forum Advokasi) Kementerian Hukum dan Advokasi BEM Universitas Riau bersama seluruh kepada Dinas Advokasi BEM Fakultas Se- Universitas Riau beberapa waktu lalu.

Silahkan klik tulisan dibawah ini untuk mengunduhnya:



Hendri (Wapresma BEM UR) : " Ada kemajuan pesta demokrasi di FT"

Universitas Riau – Fakultas Teknik kembali melaksanakan pesta demokrasinya ditahun ini. Pemilihan Raya (Pemira) ini sebagai ketua Panitia Pemilihan Raya Fakultas (PPRF) Mahasiswa dari jurusan Teknik Elelektro 2013, Bangun Suryadi. Kandidat Calon Gubernur Mahasiswa dan Wakil Gubernur Mahasiswa sama seperti ditahun lalu, hanya 2 calon. Yakni Ramadhoni Febrian dari Teknik Kimia 2011 dengan Jumadi dari Teknik Mesin 2011 sebagai Cagub dan Cawagub nomor urut 1, dan Fiqri Fansyuri Saragih Teknik Sipil 2012 dengan Adli Satria Sandika dari Teknik Kimia 2012 sebagai nomor urut 2.

Pemilihan raya ini dimulai pukul 08.00 WIB oleh Panitiadi Lobby Fakultas Teknik. Dari seluruh total mahasiswa fakultas Teknik yang aktif sekitar 3185 mahasiswa, yang menggunakan hak pilihnya hanya 1224 mahasiswa. Ini lebih baik dari Pemira tahun kemaren yang kisaran 500 mahasiswa yang menggunakan hak pilihnya. Ini dapat dikatakan bahwa pesta demokrasi di Fakultas Teknik ini mulai menampakkan peningkatannya. 

“Dari sekian banyak Pemira yang sudah dilakukan di Fakultas Teknik, baik Pemira Gubma/Wagubma maupun Presiden Mahasiswa. Dipemilihan tahun inilah jumlah pemilih paling banyak hingga 1200 lebih. Ini artinya ada peningkatan kemauan mahasiswa Fakultas Teknik untuk memilih. Dan iklim di Fakultas Teknik hari ini terasa kental dan lebih semarak serta lebih meriah dari tahun tahun tahun sebelumnya, karena juga ada debat calon dan persaingannya sangat ketat”, ungkap Hendri, Wakil Presiden Mahasiswa BEM UR, yang juga mahasiswa Fakultas Teknik.

Hal senada juga dilontarkan salah seorang mahasiswa dari jurusan Teknik Elektro 2013 yang tidak ingin menyebutkan namanya. “ Lebih banyak yang golput sih, tidak memlih. Tapi lebih baguslah dari tahun tahun sebelumnya yang pemilihnya tidak sampai 1000 an, “ungkapnya.

Hasil Rekapitulasi Pemira FT tahun 2014 :

Jumlah Mahasiswa : 3185
Total Surat Suara : 3281

Jumlah suara memilih : 1224
Tidak Memilih : 1961
Surat Tidak terpakai : 2057

No urut 1 : 612
No urut 2 : 566

Surat Suara Sah : 1178
Tidak sah : 46 suara

PERSENTASI SUARA :
No. urut 1 = 612 (50%) Ramadhoni Febrian (T. Kimia, 2011) - Jumadi (T.Mesin, 2011)
No. urut 2 = 566 (46,24%) Fiqri Fansyuri Saragih (T.Sipil,2012) – Adli Satria Sandika (T.Kimia, 2012)
Tidak Sah = 46 (3,76%)

“Pemira tahun ini sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Perbedaan ini terlihat dari parisipasi mahasiswa yang antusias dalam memilih. Ini terbukti dari jumlah pemilih tahun ini lebih banyak sekitar 1224 pemilih dibandingkan tahun kemarin yang tidak mencapai 1000 pemilih,” ujar Bangun, Ketua PPRF Pemira FT.

“Menjadi Gubernur mahasiswa bukanlah amanah yang ringan, karena ketika mahasiswa Teknik telah mempercayakan amanah ini kepada kami artinya kami harus siap untuk memajukan Fakultas ini dan berusaha memberikan yang terbaikan untuk Teknik. Dan saya juga berharap melalui BEM FT ini mahasiswa dapat mengembangkan minat dan bakatnya serta potensi yang dimiliki. Saya juga mengharapkan kepada seluruh mahasiswa Fakultas Teknik mau berjuang bersama sama untuk menyuarakan aspirasi untuk kemajuan teknik, “ ungkap Ramadhoni Febrian, Gubernur terpilih.

Kementerian KOMINFO BEM UR





 

Jumat, 19 Desember 2014

Kun W Wardana: "Pergunakan Hak Anda di Jasa Raharja".

Pekanbaru - Kepala Cabang Jasa Raharja Riau, Kun Wahyu Wardana menyambut hangat kedatangan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Riau (BEM UR) di kantor Jasa Raharja Riau, Rabu 17 Desember 2014. Menurut Wardana, kunjungan BEM UR ini merupakan hal yang positif karena ini merupakan kegiatan yang sangat edukatif dan implementatif serta ini merupakan kunjungan mahasiswa pertama selama beliau bertugas.

Di dalam pertemuan tesebut dibahas berbagai isu, terutama tentang prosedur pengurusan asuransi kecelakaan lalu lintas bagi masyarakat. Delegasi BEM UR yang diketuai oleh Khairul Amri selaku Menteri Luar Universitas mengatakan bahwa masih banyak masyarakat dan bahkan mahasiswa sendiri masih memiliki pengetahuan yang minim tentang tata cara penggunaan hak mereka yang ada di Jasa Raharja. " Kami mahasiswa maupun masyarakat masih belum tahu tata cara menggunakan jasa raharja, apalagi menset masyarakat kita kalo mendengarkan tentang jasa raharja kebanyakan tentang kecelakan", ungkapnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Wardana, “Selama ini yang menjadi kegalauan di Jasa Raharja adalah tidak tersalurkannya pemberian jaminan asuransi bagi korban kecelakaan lalu lintas, sedangkan mereka sangat membutuhkan. Nah, salah satu faktornya ialah minimnya pengetahuan masyarakat tentang hak asuransi mereka yang tersimpan di Jasa Raharja yang telah diatur dalam Undang-Undang No. 33 dan 34 tahun 1964,” imbuh beliau.

Wardana juga berpesan agar informasi yang didapatkan dalam pertemuan tersebut bisa disharing untuk masyarakat lainnya terutama mahasiswa. Pihak Jasa Raharja mengatakan siap bekerjasama dengan BEM UR untuk program sosialisasi asuransi Jasa Raharja.

" Kami siap apabila di kampus - kampus sedang ada kegiatan seminar atau kegiatan - kegiatan besar. Kami diberikan kesempatan mensosialisasikan tentang jasa raharja walaupun hanya 30 menit. Yang penting informasi tentang penggunaan jasa asuransi pemilik pemerintah ini dapat diketahui seluruh lampisan masyarakat, tambah Wardana.


Kementerian Kominfo BEM UR
Ayatullah Komeini









Senin, 15 Desember 2014

KENALKAN PERS REALESE DAN MEDIA ONLINE PADA KELEMBAGAAN

Pekanbaru, (13/12) Situs portal media online terbesar di provinsi Riau, riauterkini.com adakan Pelatihan Menulis Siaran Pers bekerja sama dengan Kementerian Kominfo BEM Universitas Riau (UR) di Perpustakaan Soeman HS dalam rangka sempena ulang tahun Riau Terkini yang ke-11. Seminar dengan tema “Pelatihan Menulis Siaran Pers atau Rilis Berita dan Bincang Santai Seputar Media Online” ini, dihadiri undangan dari seluruh lembaga mahasiswa se-Pekanbaru serta badan dan instansi yang terkait.

Diawali sambutan Presiden Mahasiswa BEM UR Zulfa Hendri acara dibuka secara resmi langsung oleh Pimpinan Redaksi Riau Terkini , Ahmad S Udi. Ahmad mengatakan dengan adanya acara ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih kepada peserta tentang cara menulis berita yang baik sehingga layak untuk diangkat sebagai berita.

Acara dilanjutkan dengan pelatihan rilis yang diisi oleh Humas RAPP, Djarot Handoko dan Redaktur senior Riau Terkini, Fitri Mayani.

Dalam materinya, Djarot Handoko mengangkat tentang pentingnya rilis bagi perusahaan terkait dengan tujuan rilis itu sendiri yaitu untuk informasi, klarifikasi dan reputasi. Sedangkan Fitri Mayani membahas Pers Klaar atau berita yang sudah bersih dan siap diangkat ke media serta berbagi tentang hal-hal teknis mengenai cara membuat berita yang baik dan benar.

Dipandu oleh Ditra Deinka selaku moderator, acara dilanjutkan dengan bincang santai seputar media online bersama Fakhrurrodzi, Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) sekaligus editor Tribun Pekanbaru. dan Pemimpin Redaksi riauterkini.com, Ahmad S Udi. 

Disampaikan dalam sesi ini bahwa trend media cetak mengalami penurunan berbanding terbalik dengan media online. Media online bertumbuh 100 % lima tahun terakhir (2008-2012) karena kemudahannya dari berbagai sisi.

Di akhir acara, peserta diminta untuk menuliskan berita sesuai kaidah penulisan berita yang baik dan benar yang kemudian dilombakan. Tiga peserta dengan rilis terbaik mendapatkan hadiah jutaan rupiah berupa smartphone android, tablet, kamera. Dan doorprise bagi peserta yang hadir. 

Kementerian Kominfo BEM UR Putri Alyani Fadhilah












Kamis, 11 Desember 2014

ADA APA DENGAN KURIKULUM 2013 ?

Pekanbaru - Pasca resmi diberhentikan oleh Menteri Kebudayaan dan Pendidkan Dasar dan Menengah Anies Baswedan, Jumat (5/12), Kurikulum 2013 kembali menjadi soroton berbagai pihak. Terjadi banyak pro dan kontra terkait pemberhentian Kurikulum 2013 yang dianggap fenomenal dikalangan pendidikan Indonesia. Menanggapi isu hangat yang terjadi di Pemerintahan Indonesia, Kementerian Luar Universitas BEM Universitas Riau (UR) adakan kunjungan ke Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Senin (8/12).

Kunjungan yang disambut langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan, Dwi Agus Sumarno beserta jajaran ini, turut dihadiri oleh Bem Fkip Universitas Riaudan Persatuan Islam Indonesia (PII) salah satu lembaga yang fokus terhadap pendidikan khususnya di Provinsi Riau.

Selain isu terhangat seputar pemberhentian Kurikulum 2013, Dalam sambutannya, Wakil Presiden BEM UR, Hendri Al Ihsan menyampaikan ada beberapa fokus kunjungan yang ingin didiskusikan terkait isu pendidikan di Indonesia khususnya di Riau diantaranya, Wajib belajar gratis 12 tahun untuk masyarakat, pengembangan sekolah kejuruan di Provinsi Riau, Fasilitas sarana belajar mengajar daerah pedesaan dan kota yang tidak sama, pembahasan gaji guru terutama tenaga honorer yang belum sesuai UMR, esensi dari Ujian Nasional, hingga program kerja sama BEM UR dan Dinas Pendidikan Provinsi Riau.

Dalam pemaparan UU No 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional, Kepala Dinas Pendidikan menyebutkan pendidikan merupakan kewajiban pemerintah 30%, orang tua 10% dan masyarakat atau lingkungan 10%.
“Ada tiga yang perlu diperhatikan terkait pendidikan Indonesia, mulai dari pendidikan Parenting, pendidikan berkarakter, dan jangan biarkan ada swastanisasi atau liberalisasi masuk ke dunia pendidikan,” ujar Kadis Pendidikan
Terkait pemberhentian kurikulum 2013, Agus Sumarno melemparkan jawabannya kepada forum yang hadir. 

Gubernur BEM FKIP, Andres Pransiska menyampaikan Konsep kurikulum 2013 yang merupakan revisi perbaikan dari kurikulum terdahulu dirasa masih terdapat banyak kelemahan disegi sosialisasi yang mendesak, metode dan sistem penilaian yang masih belum dikuasai guru, dan sistem keseragaman yang berdampak menghambat kreatifitas dari masing-masing sekolah.

“Semua yang karbitan tidak akan bertahan lama, termasuk kurikulum 2013,” ujar Agus Sumarno dalam statementnya.

Mengakhiri diskusi dan menjawab berbagai pertanyaan yang diajukan dari kelembagaan yang hadir, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau menyampaikan pesannya kepada mahasiswa untuk bersama meninjau kurikulum 2013, lakukan pendeteksian ulang terhadap guru-guru yang belum bergelar sarjana, pantau ke lapangan dan dapatkan data-data akuratnya.

Kementerian Kominfo