Selasa, 30 September 2014

Pembagian Grup Sepak Bola POM UR


Pembagian Grup Untuk Pertandingan Sepak Bola POM UR I 
(Pekan Olahraga Mahasiswa Universitas Riau)

Grup A
Grup B
Grup C
Grup D
Fekon A
Fekon B
FKIP A
FMIPA A
Faperta A
Teknik B
TEKNIK C
TEKNIK A,
FKIP B
Hukum
FAPERIKA
FAPERTA B
FMIPA B
FISIP A
FISIP B
BEM UR

Sabtu, 27 September 2014

RIAU DARURAT KORUPSI

Pekanbaru - Riau kembali berduka, pasca diamankannya Gubernur Riau H. Annas Maamun oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT), Kamis (25/9) sekitar pukul 17.30 WIB di kompleks Perumahan Citra Grand Cibubur. 
Menanggapi hal tersebut, delegasi BEM se-Riau menyampaikan pernyataan sikapnya melalui aksi '' KORUPTOR!! Tangkap, Adili, Gantung Pelakunya ! " (26/9) sekitar pukul 09.15 WIB. Aksi yang dipimpin Ien Suyeni selaku Menteri Sosial Politik BEM UR berlangsung dari Pustaka Wilayah dengan menyanyikan lagu Mars Mahasiswa dan berhenti tepat didepan kantor Gubernur Riau.
Dalam penyataan sikapnya mahasiswa aliansi BEM se-Riau mengapresiasi langkah KPK dalam memberantas kejahatan korupsi, khususnya di Provinsi Riau.
Suyeni selaku koordinator lapangan dan mahasiswa yang hadir mendesak KPK harus objektif dan transparan dalam menangani dugaan korupsi yang melibatkan Gubernur Riau Annas Maamun.
"KPK memiliki waktu 1x24 jam untuk menentukan status Gubernur Riau Annas Maamun. Segera perjelas status Gubernur Riau, jika Gubernur Riau dinyatakan bersalah maka harus dihukum seberat-beratnya," tegas Suyeni.
Presiden mahasiswa Bem Uin Suska Riau menyampaikan orasi sekaligus membuka aksi, dilanjutkan orasi Presiden Mahasiswa BEM UR Kabinet Biru Langit Zulfa Hendri selaku koodinator pusat BEM se Riau yang pada HUT Provinsi Riau ke 57 lalu sempat diamankan terkait pemberian kado Al-quran kepada Gubernur Riau sebagai pedoman hidup.
Aksi diakhiri dengan pembacaan puisi oleh Dirjen Kajian Strategis BEM URSyapril Syahputra dan pembacaan Al-fatihah secara bersamaan oleh peserta yang hadir sebagai tanda turut berdukanya Riau atas apa yang telah dilakukan oleh Gubernurnya, dan ditutup dengan aksi penaburan bunga diatas keranda.

Kementerian Kominfo
BEM UR








KEMENHAD BEM UR KEMBALI GELAR SOSIALISASI UKT

BEM UR - Sosialisasi Uang Kuliah Tunggal (UKT) kembali digelar untuk mahasiswa Universitas Riau angkatan 2013 dan 2014 yang ditaja oleh BEM Universitas Riau Kementerian Hukum dan Advokasi, Rabu (24/9). Pada kesempatan ini hadir Zulfikar Jauhari selaku Ketua Pengelola UKT Universitas Riau, Wakil Presiden Mahasiswa Hendri , Topan selaku Menteri Hukum dan Advokasi, dan beberapa Gubernur dan Bupati perwakilan kelembagaan yang turut hadir memadati Gedung Grand Gasing Universitas Riau .
Sosialisasi mengenai UKT kali ini bukan kali pertama digelar. Sosialisasi ini merupakan sosialisasi kelanjutan dari sosialisasi yang pernah diadakan beberapa waktu lalu. Sosialisasi ini dimaksudkan sebagai jembatan untuk menjawab ribuan pertanyaan yang muncul akibat penambahan golongan UKT. Seperti yang diketahui pada tahun 2013 hanya terdapat lima golongan, kini menjadi enam golongan.
Dalam sambutannya, Hendri Al Ihsan selaku Wakil Presiden Mahasiswa UR mengatakan bahwa masalah UKT bukan saja menjadi masalah mahasiswa angkatan 2013 dan 2014, tetapi juga menjadi masalah bersama yang harus dicari seluk-beluknya. Kejelasan pembagian golongan masih simpang siur. Meskipun sudah dipaparkan syarat dan kriteria penetapan golongan, namun tetap dirasa tidak sesuai dengan faktanya.
Zulfikar Jauhari sebagai Ketua pengelola UKT Universitas Riau menegaskan bahwa UKT merupakan kebijakan dari pemerintah pusat yang wajib diterapkan oleh seluruh PTN (Perguruan Tinggi Negeri) di Indonesia. “ UKT merupakan kebijakan dari pemerintah untuk seluruh PTN di Indonesia termasuk UR . Terlebih sudah diatur dalam undang-undang ,” ujarnya
“ Sesungguhnya dengan sistem ini kami pihak Universitas juga merasa tidak enak, karena dengan sistem ini pendapatan universitas juga mengalami penurunan,” imbuhnya. Kebijakan Uang Kuliah Tunggal ditujukan agar mahasiswa tidak lagi membayar pungutan-pungutan biaya lagi. Namun, dalam faktanya hal tersebut masih belum efektif. Seperti yang ditanyakan oleh Agung, salah seorang mahasiswa Fakultas Perikanan dalam sesi Tanya jawab, mengapa mereka masih dimintai membeli baju lab dan buku dengan uang mereka sendiri, Zulfikar menjawab bahwa biaya yang dihitung oleh biaya kuliah tunggal hanya biaya operasional seperti fasilitas kuliah, alat-alat labor, dan lainnya yang bukan menjadi milik pribadi.
Saat diwawancarai, Topan Rezki Erlando selaku Menteri Hukum dan Advokasi mengatakan tujuan diadakannya sosialisasi ini untuk menjawab pertanyaan mahasiswa angkatan 2013 dan 2014 dan memfasilitasi mahasiswa dan sebagai wadah informasi.“Sosialisasi ini merupakan gerakan awal karena UKT saat ini belum menjadi koridor sebenarnya, walaupun belum terjawab semua pertanyaan mahasiswa, setidaknya sosialisasi ini member informasi,” ujar Topan.
Topan menambahkan bahwa niat UKT ini bagus, mensubsidi yang miskin dan kaya. Seluruh mahasiswa dapat merasakan UKT dengan kebaikan sistem silang. Semoga konsep baru ini dapat dipahami mahasiswa 2013/2014 agar tidak terjadi kesalahpahaman.

Kementerian Kominfo
BEM UR







Rabu, 24 September 2014

Kontrak Belajar dan Tata Tertib Acara

INFO PENTING !!!


Diinformasikan kepada seluruh peserta yang lulus seleksi Acara Forum Mahasiswa Riau Berani (FMRB) agar esok, kamis tanggal 25 September 2014 DIHARAPKAN hadir pada pukul 07.30 di Rektorar Lantai 4. Untuk Registrasi ulang dan Pembukaan acara Forum Mahasiswa Riau Berani.

Silahkan download Kontrak Belajar  DISINI

Dan juga Silahkan Download Tata Tertib Acara DISINI

NB : Diharapakan Seluruh peserta esok langsung membawa seluruh perlengkapan yang di butuhkan selama masa karantina acara.Dikarenakan setelah pembukaan kita akan berangkat ke lokasi acara sekitar Pukul 11.00 WIB. Tidak DIIZINKAN pulang lagi.


Nama Nama Lulus Peserta Forum Mahasiswa Riau Berani (FMRB)

Berikut ini nama - nama Peserta yang lulus seleksi untuk menjadi peserta Forum Mahasiswa Riau Berani (FMRB). Seluruh peserta yang lulus berjumlah 80 orang. Dan juga langsung sudah dibagi masing - masing peserta menjadi 8 kelompok. Dengan masing - masing kelompok berjumlah 10 orang.

Silahkan cek nama nama peserta yang lulus Disini

Dan untuk kelompok Disini



Sabtu, 20 September 2014

DPM UR GELAR SIDANG PLENO I

BEM UNRI - Mengevaluasi kinerja BEM Universitas Riau Kabinet Biru Langit pasca empat bulan kepengurusannya, Dpm Universitas Riau gelar Sidang Pleno I (20/9), bertempat di Rektorat lantai 4. Dihadiri perwakilan kelembagaan se lingkungan Universitas Riau seperti UKM dan BEM Fakultas, Sidang Pleno I dibuka langsung oleh Pembantu Rektor III UR, Rahmat MT.

Dalam sambutannya, Pembantu Rektor III UR mengatakan sidang pleno bukan ajang untuk mencari kesalahan.
"Saling komunikasi dijaga dengan baik, apapun masalahnya cepat sampaikan dan komunikasikan dengan presiden mahasiswa. Apapun yang kita dapatkan nanti, ini untuk nama Unri lebih baik," ujar PR III.

Setelah pembukaan, sidang dilanjutkan dengan pembahasan draft agenda acara, tata tertib sidang dan dilanjutkan dengan penyampaian progres report BEM UR yang disampaikan langsung oleh Presiden mahasiswa dan perwakilan Kementerian Kabinet Biru Langit. 

Berbagai pertanyaan, kritik dan saran yang membangun dilontarkan oleh peserta sidang, dan dijawab dengan baik oleh Presma dan jajaran Menteri yang hadir, mulai dari permasalahan UKT, dana kelembagaan, forum kelembagaan, kesekretariatan hingga permasalahan keuangan di kepengurusan BEM UR serta persiapan BEM UR dalam menghadapi AFTA 2015.

Mengusung visi, BEM UR sebagai wadah aktualisasi karya mahasiswa untuk Tuhan, bangsa dan almamater, Presiden mahasiswa Zulfa Hendri menjawab dengan tegas, liatlah mata-mata mereka ini, yang setia pada kata.
"Kami tidak akan terbang jika dipuji dan takkan tumbang jika di caci," ungkap Presma UR.

Sidang ditutup pukul 17.54 ditandai dengan diterimanya progres report BEM UR oleh DPM UR berdasarkan pandangan umum yang dibacakan langsung oleh Ketua Umum DPM UR Akmal Atqo dengan beberapa butir rekomendasi. 

"Sidang Pleno bukan tempat untuk menghakimi, namun sebagai wadah untuk mengoreksi dan memberikan ide-ide baru untuk program BEM selanjutnya," tutup Atqo Akmal.

Kementerian Kominfo BEM UR









Jumat, 19 September 2014

Tindak Lanjut Forum Perempuan Riau

Pekanbaru – Rabu (17/9) Kementerian Pemberdayaan Perempuan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Riau beserta dengan beberapa pengurus perempuang BEM UNRI mengunjungi Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Suska Riau untuk mendiskusikan tentang tindak lanjut dari Forum Perempuan Riau yang baru  dibentuk di awal bulan ini. Diskusi ini dihadiri oleh aktivis perempuan dari BEM Stikes Payung Negeri,Bem UIN SUSKA, BEM UR beserta BEM FMIPA dan FKIP Universitas Riau.

Forum Perempuan Riau yang dicetuskkan oleh Wulan Kumala Dewi yang juga Menteri Pemeberdaya Perempuan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Riau ini terdiri dari seluruh aktivis perempuan yang mewakili seluruh mahasiswi yang berada di Provinsi Riau. Forum ini bergerak untuk memperjuangkan tentang masalah perempuan dan anak yang ada di Riau ini. “ Forum ini dibentuk untuk memperjuangkan masalah perempuan dan anak, khususnya di Provinsi Riau ini” ungkap Wulan.

Adapun kegiatan yang akan dilakukan forum perempuan riau ini adalah Hearing dengan anggota Perempuan DPRD Provinsi Riau tentang kebijakan mereka terkait dengan pemberdayaan perempuan dan anak dan juga diskusi tentang permasalahannya yang ada di Riau ini. Seperti yang diketahui, maraknya kasus penculikan dan mutilasi anak yang terjadi akhir-akhir ini. Setelah diskusi, diperoleh waktu untuk mengadakan Hearing dengan DPRD antara tanggal 23 sampai 26 September ini.

” Untuk kepastian pelaksanaan hearing insyallah senin akan saya kabari”, kata Wulan ketika ditanya mengenai kepastian waktu hearing. Dan untuk diskusi selanjutnya Forum Perempuan Riau ini akan dilaksanakan di Stikes Payung Negeri.

Kementerian KOMINFO
BEM UNRI






Kemensospol Diskusi Kontroversi RUU PILKADA

Pekanbaru - Rabu 17/9 Kementrian Sosial Politik Badan Eksekutif MahasiswaUuniversitas Riau kembali mengadakan kegiatan diskusi. Diskusi yang bertajukkan padangan terhadap RUU Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) ini di pimpin langsung oleh Mentri Sosial Politik, Suyeni. Dalam pemaparannya, Suyeni menanyakan pandangan peserta diskusi mengenai pembahasan yang saat ini sedang di godok para wakil rakyat yang berada di Senayan saat ini. Suyeni menjelaskan perlunya kontrol sosial terhadap pelaksanaan RUU Pilkada tersebut “Pro dan Kontra penerapan RUU Pilkada ini sampai saat ini masih dalam perbicangan” ungkap Suyeni ketika membuka diskusi ini di halaman sekretariat BEM UR sore tadi.

“Pelaksanaan pemilihan langsung yang saat ini berjalan di Indonesia masih banyak sekali ketimpangan-ketimbangan khususnya di bagian penganggaran yang mana, ketika pelaksanaan pemilihan langsung di jalankan, ada saja oknum-oknum yang menjadikan itu sebuah kesempatan untuk menjadi sumber penghasilan. Namun di sisi lain ketika pelaksanaan pemilihan Kepala Daerah yang di laksanakan oleh perwakilan di DPR di laksanakan muncul suatu masalah baru, yakni pemerintah di bawah bayang-bayang DPR bahkan pemerintah yang berkuasa di dalam daerah tersebut adalah orang-orang dari kalangan partai politik terutama mereka yang memiliki kursi terbanyak di dalam perwakilan rakyat itu sendiri” tambahnya.

Lain halnya pendapat Ayatullah, staff Kemeterian Sosial Politik yang menyebutkan  “Penggodokan RUU Pilkada ini sangat premature karena terlalu terburu-buru dalam menetapkan RUU ini, seharusnya anggota dewan yang sebentar lagi akan mengakhiri masa jabatannya ini harusnya tidak terburu-buru seperti ini, ada baiknya di tunggu kepengurusan anggota DPR terbaru yang sebentar lagi juga akan di lantik” ungkapnya dalam diskusi santai sore itu.

Closing statement dalam diskusi ini berkesimpulan bahwa keputusan pelaksanaan pada 25 september nantilah yang akan menentukan kemana arah tujuan demokrasi pemerintahan Indonesia ini akan mengacu.

Kementerian KOMINFO
BEM UNRI






Selasa, 16 September 2014

GUBRI UNDANG AKTIVIS MAHASISWA RIAU

Pekanbaru - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se Provinsi Riau diundang Gubernur Annas Maamun di kediaman beliau pada Minggu malam (15/9) sekitar pukul 22.00 Wib. Kedatangan BEM se Riau ini langsung disambut oleh Gubernur Annas Maamun dengan jamuan makan malam dan diskusi-diskusi serta Tanya jawab terkait isu politik yang sedang berkembang serta program pembangunan Riau kedepan. Gubernur Riau Annas Maamun didampingi oleh Wakil Gubernur, Arsyadjuliandi Rachman, Asisten II , Wan Amir, Kepala Kesbangpolimas, Nizamul, Karo Humas Yoserizal. 

9 Perwakilan BEM di Riau yang hadir diantaranya BEM Universitas Riau, BEM UIN Suska Riau, BEM UMRI, BEM STIE Bangkinang, BEM STIE Purnagraha, BEM AMIK Mahaputra, BEM STMIK Dharmapala Riau, BEM Stikes Payung Negeri dan BEM Stikes Persada Bunda.

Pada kesempatan tersebut Koordinator Pusat BEM se-Riau, Zulfa Hendri mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Gubernur Annas Maamun karena telah diberikan waktu untuk berdialog dan bertatap muka langsung dengan rekan-rekan aktivis mahasiswa Riau. Zulfa yang juga Presiden Mahasiswa Universitas Riau ini berharap agar pertemuan dengan Gubri Annas Maamun bisa dilaksanakan secara intens sehingga peran orang muda dan intelektual muda saling bersinergi.“Kami sangat berterima kasih Pak Gubernur telah sudi meluangkan waktunya untuk berdialog dengan kami. Kami mengkritik selama ini bukan karena kami membenci pak, itu adalah bentuk cinta kami kepada pemerintah, kami hanya ingin mengawasi. Dan kami memiliki harapan yang sangat besar kepada bapak, agar Riau ini menjadi lebih baik kedepannya”ungkap Zulfa.

Gubernur Riau Annas Maamun pun menjawab pertanyaan dan permintaan para mahasiswa ini dengan cermat dan satu persatu dijabarkan.“Saya juga mengucapkan terima kasih kepada anggota BEM yang hadir malam ini, sebenarnya acara ini sudah lama saya inginkan, adakan dialog bahkan saya juga minta langsung ke Rektornya tapi waktu itu belum ada”terang Gubri dengan serius.

Dalam penjelasannya,ada beberapa hal yang menjadi poin penting diantaranya adalah mengenai isu atas tuduhan terkait tindakan asusila yang kembali dibantah oleh Gubri.“Saya sebelumnya ingin menyampaikan maaf kepada semua tamu yang hadir dan juga masyarakat Riau, akhir-akhir ini saya sudah banyak mendapat tuduhan, fitnah-fitnah terkait kasus asusila, saya kasihan dengan anak dan istri saya, bahkan terjadi pemerasan, saya sabar”kata Gubri Annas Maamun.“Namun saya tak bisa sabar lagi, saya lapor ke Mabes Polri, ini semua terjadi karena keinginan mereka tidak terpenuhi hingga saya dituduh dan difitnah, Demi Allah saya tidak pernah melakukan hal tersebut,dan disana ada masalah politik juga, jadi saya serahkan semuanya kepada proses hukum saja, biarlah proses hukum yang berjalan,”ungkap Gubri lagi.

Kementerian KOMINFO
BEM UNRI









Minggu, 07 September 2014

Formulir Pendaftaran Forum Mahasiswa Riau Berani


FORUM MAHASISWA RIAU BERANI

Pendaftaran: Sampai 21 September 2014...

Ayoooo segera daftarkan diri Anda sebagai Mahasiswa Riau Berani "Training of Leadership"....
Berani....????

Silahkan download Formulir Pendaftaran disini...!!!

Formulir Pendaftaran KLIK.


Demonstrasi Mahasiswa Warnai Pelantikan Anggota DPRD Riau

Pekanbaru - Ratusan mahasiswa dari Himpunan mahasiswa Universitas Riau, Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Riau, Badan Eksekutif Mahasiswa Islam Riau, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan berbagai mahasiswa dari perguruan tinggi di Riau menggelar unjuk rasa saat pelantikan 65 anggota DPRD Riau periode 2014-2019 di Gedung DPRD Riau Jalan Sudirman, Sabtu (6/9). 

Dalam aksinya, mahasiswa sempat saling dorong dengan pihak aparat yang jumlahnya berimbang dengan kelompok massa. Massa mendesak untuk dapat masuk kedalam kantor DPRD untuk bertemu langsung dengan legislator baru dan mendengar janji serta sumpah yang diucap anggota DPRD. Unjuk rasa ratusan mahasiswa ini menuntut anggota DPRD baru Riau memegang komitmen mereka, berpegang pada amanat rakyat dan menjaga kepentingan rakyat.

"Kepada para anggota DPRD yang baru kami meminta untuk menyelesaikan isu tentang pelecehan seksual yang dilakukan oleh Gubernur Riau. Karena isu itu telah meresahkan masyarakat," seru demonstran di saat aksi yang dikawal ratusan personil Polresta Pekanbaru.

Keseluruhan mahasiswa aksi massa yang tergabung dalam Forum Komunikasi Aktivis Rakyat Riau ini juga mendesak agar dewan menyelesaikan konflik yang terjadi di seluruh kabupaten provinsi Riau, meminta kebijakan khusus untuk peningkatan pendidikan di Riau, meminta untuk terbuka tentang anggaran, jika tuntutan ini tidak diindahkan maka para unjuk rasa akan turun kembali. dengan masa yang lebih besar. 

Sekitar satu jam berorasi di depan gerbang DPRD Riau, massa kemudian membubarkan diri secara tertib. Dan tidak ada aksi anarkis yang dilakukan pada saat orasi berlangsung.

Kementerian KOMINFO
BEM UNRI

D.A