Kamis, 29 Mei 2014

DARI KUNJUNGAN HINGGA DISKUSI BERSAMA RUPARI PEKANBARU

Pekanbaru - Maraknya kasus kekerasan pada wanita dan anak dibawah umur turut menjadi perhatian BEM Universitas Riau (UR). Rabu (28/5), Kementerian Pemberdayaan Perempuan BEM Universitas Riau mengunjungi Rumpun Perempuan dan Anak (RUPARI) yang beralamat di jalan Bayan, Kecamatan Sukajadi, Pekanbaru.

Kunjungan ini disambut oleh ketua LSM RUPARI, Helda dan beberapa aktivis perempuan lainnya. Kunjungan Kementrian Pemberdayaan Perempuan BEM UR, guna menjaga silaturahmi antara BEM UR dan LSM RUPARI selain itu juga berbagi pengalaman serta membuka wawasan ataupun paradigma tentang apa saja permasalahan yang terjadi pada wanita dan anak khususnya dikota Pekanbaru.

Selain RUPARI ditempat yang sama juga baru terbentuk ormas perempuan yang diberi nama Serikat Perempuan Indonesia (SERUNI). Jika RUPARI memfokuskan kegiatannya terhadap perlindungan perempuan dan anak, ormas SERUNI lebih menitikberatkan terhadap peningkatan pemahaman perempuan-perempuan kota maupun pedesaan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi disekitarnya.

Helda selaku ketua RUPARI Pekanbaru mengatakan, ada keterbatasan bagi kelembagaan seperti RUPARI dan SERUNI dalam mengembangkan kasus-kasus yang terjadi pada perempuan dan anak, sehingga memerlukan kerja sama dengan pihak pemerintah seperti Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Provinsi Riau.

"Untuk data-data lokal, di awal 2014 ini sudah ada 24 kasus kekerasan fisik maupun seksual yang masuk ke P2TP2A" ujar Helda yang juga bekerja di P2TP2A.

"RUPARI dan SERUNI membutuhkan kader-kader dan SDM seperti mahasiswa karena mahasiswa memiliki sisi netralitas yang lebih tinggi dibanding lembaga, dan keberadaan mahasiswa juga lebih dilihat dan didengar oleh masyarakat" ungkap Widya dari SERUNI Pekanbaru.

Selain silaturahmi dan kunjungan, juga diadakan diskusi bersama antara pengurus BEM UR dan aktivis-aktivis perempuan yang tergabung dalam RUPARI dan SERUNI Pekanbaru, terkait kesetaraan dan ketidakadilan gender.

"Saya memberikan apresiasi bagi mahasiswa khusus nya BEM UR yang masih gencar dalam melakukan gerakan-gerakan seperti aksi peduli perempuan dan anak, politisasi pendidikan, kasus Migas hingga korupsi PON Riau ditengah minimnya gerakan mahasiswa saat ini dengan berbagai tuntutan yang membuat tingkat kepedulian mahasiswa semakin berkurang" tambah Helda

Menteri Pemberdayaan Perempuan Wulan Kumala Dewi mengatakan, Kunjungan ke RUPARI seharusnya kita jalin terus menerus, karena RUPARI merupakan LSM yang sangat berpengaruh dalam pergerakan-pergerakan perempuan yang ada di Pekanbru.

"Salah satu impian dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan BEM UR agar almamater biru langit terasa manfaatnya dikalangan masyarakat khususnya di Provinsi Riau, dan bersama RUPARI maupun LSM lainnya kami ikut bekerja sama untuk memberikan pengabdian kepada masyarakat Indonesia terkhususnya wanita Indonesia" tutup Wulan.

Dian Arloncy Miraldi
[ Dept. Kominfo BEM UR ]






0 komentar:

Posting Komentar