Minggu, 25 Mei 2014

LESTARIKAN PERMAINAN RAKYAT MELALUI KAMPUNG DOLANAN


Pekanbaru - Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin modern, semakin banyak pula permainan-permainan yang sangat canggih dan di dukung dengan teknologi tinggi yang di tujukan kepada anak-anak. Maka tak heran jika anak kecil hingga mahasiswa sudah tidak mengenal beragam permainan tradisional yang ada di negara kita yang kaya akan seni dan budaya . 


Untuk melestarikan permainan rakyat itu, Kementrian Seni dan Budaya Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Riau (UR) menggelar lomba permainan rakyat yang kini mulai di tinggalkan, yang diadakan Sabtu, 24 Mei di lapangan depan BEM UR.

Setelah sebelumnya menggelar panggung kreatifitas mahasiswa bertajuk Accoustic in Stage, Lomba permainan rakyat ini dikemas dalam Kampung Dolanan dan di sambut antusias oleh pengurus BEM UR dan mahasiswa Universitas Riau yang turut hadir. Beragam permainan rakyat yang di peragakan oleh mahasiswa seolah membuka kembali kenangan lama mereka pada masa kecil. 

Muhammad Isnainy Ramadhan selaku Menteri Seni dan Budaya BEM UR menjelaskan, bahwa kegiatan dilaksanakan baru pertama kali nya dan berencana akan berkelanjutan untuk seterus nya.

"Ya Kegiatan Lomba Permainan Rakyat ini baru perdana kita laksanankan, insyaalah jika mahasiswa berantusias akan terus kita lanjutkan untuk kedepan nya guna melestarikan permainan rakyat. Adapun permainan rakyat yang kita lombakan pada sore hari ini yaitu ada tarik tambang, congklak, enggrang, lompat karet, berjalan dengan tempurung dan masih banyak lagi" tutur nya

Zulfa Hendri selaku Presiden Mahasiswa BEM UNRI , berharap Kementrian Seni dan budaya bisa terus menggelar kegiatan ini agar permainan rakyat bisa tersu di lestarikan .
"Harapan kita semoga Kementrian Seni dan budaya bisa terus menggelar kegiatan ini hingga akhir jabatan, karena seperti yang kita ketahui bahwa permainan rakyat sudah mulai menghilang karena pengaruh teknologi yang semakin canggih" harap zulfa.

[ Dept. Kominfo BEM UR ]



0 komentar:

Posting Komentar