Kamis, 26 Juni 2014

TIM KPKM BEM UR TAJA SCHOOL OF LEADERSHIP

Pekanbaru - Setelah sukses menggelar penyambutan Mahasiswa baru (Maba) 2014 jalur PBUD dan SMPTN Undangan (17/6) lalu oleh Kementerian Dalam Universitas (Kemendaniv), kini Tim Komisi Pemberdayaan Kelembagaan Mahasiswa (KPKM) dibawah naungan Kemendaniv BEM UR taja School of Leadership untuk Maba yang ingin mengenal lebih dekat organisasi kampus, Sabtu (21/6).

Bertempat di ruang Lemlit lantai dua, acara dibuka oleh Kabag Kemahasiswaan Universitas Riau, Drs. Darwis, M.Si dan diikuti oleh sekitar 65 orang peserta. Turut hadir Presiden Mahasiswa BEM UR, Zulfa Hendri dan perwakilan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), BEM Fakultas selingkungan Universitas Riau.

Acara yang dikemas dalam talkshow ini, mendatangkan organisator-organisator kampus diantaranya Muhammad Anshori S.Pd dan Nofri Andri Yulan yang pernah menjabat sebagai Presiden Mahasiswa BEM UR.

Mahasiswa cerdas bukan hanya hebat akademis tapi juga aktif berorganisasi, mengusung tema Prestasi Yes, Organisasi Ok !, Muhammad Anshori berbagi tips, pentingnya kuliah dan organisasi bagi mahasiswa.
Anshori mengatakan ada lima karakter mahasiswa sukses diantaranya, akademik excellent, hobi berdiskusi, kecerdasaan emosional, entrepreneur activity dan religious activity.
“Organisasi mengajarkan kita membentuk suatu kepribadian yang utuh, yang nantinya kepribadian yang utuh itulah menentukan kecerdasan manusia,” ujar Anshori, Presiden Mahasiswa BEM UR periode 2009/2010

Sedangkan Nofri Andri Yulan Yulani Andri Yulan , Presiden Mahasiswa BEM UR 2011/2012 berbicara tentang urgensi organisasi dan pergerakan mahasiswa. Yulan mengatakan, banyak permasalahan di Negara ini seperti korupsi, kemiskinan, infrastruktur yang kurang memadai hingga masalah pengangguran jika hanya didiamkan oleh mahasiswa yang tidak bersuara dalam gerakan politik yang
mampu mendobrak keadilan bangsa.

Yulan menambahkan, mahasiswa tidak terlepas dari organisasi kampus, bagi mahasiswa yang tidak berorganisasi akan cenderung menjadi mahasiswa apatis akan perubahan.

“Menurut saya, Berorganisasi adalah menghindari diri kita dari budak intelektual,” ujar salah seorang peserta.

Dipenghujung acara, peserta School of Leadership diberikan motivasi pentingnya akademis dan organisasi oleh Azhari Setiawan, Mawapres UR 2014 dan Novi Yanti Runner Up Mawapres UR 2014.

“Mahasiswa baru adalah orang-orang yang harus mengembangkan potensi dirinya, salah satu diantaranyanya dengan membaca buku dan aktif dalam organisasi kampus,” ujar Novi yang pernah menjabat sebagai Menteri Keuangan BEM UR Kabinet Keluarga Teladan.

Azhari pemenang Mawapres ini, mengatakan kiat sukses untuk mejadi mahasiswa berprestasi adalah niat, kesadaran diri, berpikir analitis dan berbicara efektif.

“Orang mungkin bisa mati, Negara mungkin bisa bangkit dan runtuh, tapi ide dan gagasan harus tetap hidup,” tambah Azhari yang kini menjabat sebagai Dirjen Kebijakan Publik Kementerian Sosial Politik BEM UR.

Gara Gara Giri selaku ketua pelaksana School of Leadership ini mengatakan, acara ini sangat bagus dan luar biasa dilaksanakan untuk mahaiswa baru yang berminat untuk mengikuti organisasi kampus. Akan ada School Leadership jilid dua.
“Tim KPKM akan kembali menyelenggarakan School Leadership jilid dua bulan Agustus mendatang dan dilanjutkan dengan LKMM untuk mahasiswa UR pada bulan September,” tutup Giri.

Dian Arloncy Miraldi
[ Kementerian Kominfo BEM UR ]








KADO BEM UR DI HUT KOTA PEKANBARU KE 230

Pekanbaru - Peringati Hari Ulang Tahun (HUT) kota Pekanbaru ke 230, BEM Universitas Riau (UR) hadiahi Analisis Kebijakan Public dan Policy Recommendation Paper untuk Pemerintah Kota Pekanbaru yang diserahkan langsung kepada Walikota Pekanbaru H. Firdaus, ST, MT dalam bentuk kado bertuliskan visi misi kota Pekanbaru menuju kota metropolitan dan madani gagal, Senin (23/6) di Kantor Dewan Permusyawaratan Rakyat Daerah (DPRD) Pekanbaru.

Bagi masyarakat awam tentulah visi ini tak lebih dari sekedar labeling bagi pembangunan kota, namun analisis yang lebih mendalam akan mengaitkan ke dalam sejumlah paradigma atau perspektif yang nantinya akan bermuara kepada posisi di mana masyarakat Pekanbaru mempertanyakan kembali visi ini, yakni bagaimana dengan hakikat konsep Metropolitan yang Madani.

Menteri Sosial Politik BEM UR, Suyeni mengatakan bertepatan dengan HUT kota Pekanbaru, Kementerian Sosial Politik (Kemensospol) membentuk team kecil untuk melakukan analisis kebijakan Walikota terkait visi kota Pekanbaru sebagai kota Metropolitan yang Madani.

“Kami dari Kemensospol membentuk team kecil untuk melalukan analisis kebijakan terkait visi kota Pekanbaru metropolitan yang madani. Team yang dibentuk untuk memperkuat dan memvalidasi dugaan terkait adanya tempat-tempat prostitusi dan penjualan minuman keras, dan memang ada beberapa titik dikota Pekanbaru yang menyediakan itu,” ujar Suyenda Enda

Presiden Mahasiswa BEM UR, Zulfa Hendri mempertanyakan bagaimana posisi prostitusi dan tempat penjualan minuman keras dengan Metropolitan yang Madani. Di mana saat ini tempat prostitusi semi illegal, seperti wilayah jondul memberikan gambaran bahwa kota ini tak lagi madani.
Zulfa menambahkan, peredaran penjualan minuman keras semakin marak dan tak peduli dengan siapapun konsumennya, baik anak-anak maupun orang dewasa. "Apakah ini gambaran kota yang Madani," Tanya Zulfa.

Dengan semangat HUT Kota Pekanbaru ke-230, masyarakat tetap berharap pada terwujudnya Pekanbaru menjadi Kota Metropolitan yang madani. Maka itulah BEM Universitas Riau menyampaikan Analisis Kebijakan Public dan Policy Recommendation Paper untuk Pemerintah Kota Pekanbaru dalam menangani prostitusi dan penjualan minuman keras di Pekanbaru, di antaranya terkait prostitusi.

Mahasiswa meminta menutup secara tegas dan menyeluruh tempat-tempat prostitusi di setiap sudut Kota Pekanbaru, baik yang terstruktur maupun bersifat accidential. Memberikan perhatian dan penanganan khusus kepada seluruh pekerja-pekerja seks yang ada di Pekanbaru dengan program-program penanganan yang bersifat edukatif dan menghadirkan solusi seperti penyuluhan tentang bahaya prostitusi serta dampaknya baik bagi masyarakat maupun pada pekerja.

Mahasiswa mendesak Pemko membuat kebijakan preventif dan bersifat represif dengan tujuan utama menghapuskan praktik prostitusi di Kota Pekanbaru, menjalin kerjasama dengan seluruh elemen-elemen masyarakat dalam menanggulangi praktik prostitusi di Pekanbaru.

Dengan adanya peraturan diharap dapat menghindari pembeli yang berasal dari kalangan anak-anak, membuat kebijakan yang preventif dan juga bersifat represif dengan tujuan utama menghapuskan secara sistemik dan terstruktur penggunaan dan penjualan minuman keras di Kota Pekanbaru.

Setelah menerima dan membaca kertas dikado, terlihat perubahan dari wajah Firdaus yang dikritisi terkait kegagalan visi misinya dalam beberapa tahun menjabat sebagai Walikota Pekanbaru.

Walikota Pekanbaru H Firdaus, ST, MT pasca sidang paripurna menanggapi kado ulang tahun mahasiswa tersebut dengan reaksi yang biasa. Firdaus mengatakan, pembangunan dan keberhasilan itu butuh waktu.

"Pembangunan dan keberhasilan itu butuh proses dan waktu. Itu semua tidak semudah membalikkan telapak tangan. Dengan diberikannya kado dari mahasiswa ini berarti mereka peduli akan pembangunan kota Pekanbaru, pihak kami akan menampung aspirasi tersebut untuk selanjutnya menjadi masukan bagi kota Pekanbaru," ujar Walikota Pekanbaru ini.

Dirjen Kebijakan Publik Kemensospol, Azhari Setiawan mengatakan dari segi investigasi sospol membagi dua tim yaitu tim analisis rekomendasi kebijakan dan tim investigasi survey lapangan.

“Team analisis investigasi ini adalah bentuk reformasi gerakan sehingga gerakan-gerakan BEM UR kedepannya akan kita lakukan lebih kepada intelektualitas yaitu melalui analisis yang dilakukan oleh team di Kemensospol untuk selanjutnya hasil itu kita sampaikan ke sasaran yang akan kita advokasi,” tutup Azhari.

Dian Arloncy Miraldi
[ Kementerian Kominfo BEM UR ]






Jumat, 20 Juni 2014

SAMBUT MABA 2014 DENGAN KULIAH UMUM DAN SCHOOL LEADERSHIP

Pekanbaru (17/6) - Kementerian Dalam Universitas (Kemendaniv) BEM UR sambut mahasiswa baru Universitas Riau (UR) angakatan 2014 jalur masuk SBMPTN Undangan dan PBUD dalam acara Kuliah Umum dan school leadership yang dibuka langsung oleh Pembantu Dekan III FISIP UR Drs, Syafri Harto, M.Si. Bertempat di Stadiun Mini Universitas Riau, acara ini dihadiri oleh sekitar 5200 orang mahasiswa baru. Kegiatan yang bertujuan untuk memberikan pengenalan bagi mahasiswa baru tentang aktifitas kampus yang akan mereka hadapi pada saat mereka berkuliah serta memberikan informasi school leadership bagi mereka yang pernah mengikuti organisasi sebelumnya semasa SMA.

PD III FISIP secara pribadi menegaskan kepada para mahasiswa baru, agar dapat memanfaatkan kesempatan yang telah didapatkan yakni berkuliah di kampus dengan almamater Biru Langit ini dengan sebaik-baiknya.
Dikatakan oleh Syafriharto, sebagian besar mahasiswa yang kuliah di UR berasal dari keluarga yang kurang mampu yang telah menggantungkan harapannya kepada mereka dan para orang tua tersebut mengharapkan agar mereka dapat mempunyai semangat dalam menjalani perkuliahan yang telah dipilih sehingga dapat menyelesaikannya sesuai pada waktunya.

“Ada empat cara yang harus dilakukan oleh mahasiswa baru dalam menggapai kesuksesan diantaranya meluruskan niat dalam arti mereka harus tetap focus terhadap tujuan mereka ingin kuliah, harus tertib, tertib belajar, tertib tidur, tertib ibadah dan tertib terhadap seluruh kegiatan yang mereka jalankan, pandai memanejemen waktu, dan tekun serta mampu berinteraksi dengan masyarakat,” tambah Syafriharto.

Usai pemaparan kuliah umum oleh PD III FISIP, seluruh mahasiswa baru mengikuti agenda yang digelar oleh BEM UR yakni perkenalan seluruh kelembagaan yang ada di Universitas Riau kepada mahasiswa baru yang disampaikan oleh Wakil Presiden Mahasiswa BEM UR, Hendri Al Ihsan. Hendri menyatakan bahwa mahasiswa baru harus berkarya dengan mengikuti berbagai organisasi yang ada di Kampus Biru Langit.

Usai pengenalan kelembagaan, di lanjutkan dengan acara puncak yakni orasi oleh Presiden Mahasiswa, Zulfa Hendri. Dengan tegas Presma UR memperkenalkan seluruh ketua kelembagaan yang ada di lingkungan Universitas Riau.

“Mahasiswa baru 2014 harus berkarya di kampus biru langit dan membuktikan kepada penjuru biru langit bahwa almamater biru langit itu ada,” Ujar Zulfa Hendri dalam Orasinya.

Martia Ramadhani Siregar
[ Kementerian Kominfo BEM UR ]







UKM PRAMUKA UR GELAR PDIL

Pekanbaru - Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pramuka Universitas Riau Gudep 08.001/08.002 gelar kegiatan kepelatihan bertajuk Pendidikan Dasar Ilmu Lapangan (PDIL) yang berlangsung pada 10-14 Juni 2014. Kegiatan ini bertujuan sebagai pembekalan untuk peserta tentang ilmu yang ada di lapangan dan sebagai persiapan dalam penanganan bencana yang terjadi di masyarakat.

Acara dibuka oleh Drs. Khairijon, M.Si selaku Pembantu Dekan III FMIPA UR mewakili Rektor, turut hadir Pembina putra putri, utusan Brimob Polda Riau, Tim Bantuan Mahasiswa (TBM) Fakultas kedokteran UR, perwakilan dari PMI, perwakilan dari Pramuka UIN SUSKA Riau. Peserta yang berpartisipasi pada PDIL ini berjumlah 25 orang berasal dari UKM Mapalindup dua utusan, PMI tiga utusan, TBM satu utusan dan sebagian besar dari anggota UKM Pramuka itu sendiri yang berjumlah 19 orang.

Selama lima hari kegiatan diisi berbagai meteri. Materi berupa teori maupun praktek lapangan, diantaranya yaitu navigasi darat, survival, pengetahuan gps, vertical rescue, water rescue, search and rescue, penanggulangan bencana dan pertolongan pertama gawat darurat. Materi-materi ini langsung diisi oleh instansi yang memang pada bidangnya seperti KOREM 031 Wirabima, Brimob Polda Riau, Basarnas Provinsi Riau, BPBD Provinsi Riau, dan Tim Bantuan Medis (TBM) Fakultas Kedokteran UR.

Selain materi dan sertifikat peserta yang dapat mencapai kriteria akan dinyatakan lulus dan mendapat Wing sebagai bentuk penghargaan.”Sesuai syarat dan ketentuan yang ditetapkan mereka yang mampu mengikuti 70 persen waktu kegiatan dari total waktu 30 jam dinyatakan berhasil mengikuti PDIL ini dan kami beri penghargaan berupa Wing, sedangkan bagi yang tidak mencapai waktu tersebut maka mereka hanya mendapatkan ilmu dan sertifikat saja,” ujar Joko Siswanto selaku ketua pelaksana. Alhamduillah dari 25 peserta mereka dinyatakan lulus seluruhnya.

Kegiatan secara resmi ditutup pada Sabtu (10/6) oleh Irwan Yuliadi selaku Pembina putra. Dengan usainya kegiatan pelatihan tingkat dasar kedepannya akan dilaksanakan pelatihan pada tingkat lanjut dan seterusnya pelatihan tingkat mahir. Joko berharap semoga kegiatan ini dapat bermanfaat dan kedepannya semoga lebih mendapat partisipasi lebih dari seluruh unit kegiatan mahasiswa selingkungan Universitas Riau.

Tya AgustYa
[ Kementerian Kominfo BEM UR ]




BEM UR SIAP JALIN KERJA SAMA BERSAMA RIAU TV

Pekanbaru - Kementerian Luar Universitas (Kemenlu) BEM UR kian gencarkan kunjungan keberbagai instansi maupun lembaga diluar kampus Universitas. Selasa (17/6), giliran Riau Televisi (RTV) mendapatkan kunjungan dari BEM UR. Kedatangan pengurus BEM UR yang langsung dikoordinasi oleh Kemenlu disambut oleh Wakil Pimpinan Redaksi RTV, H Mardiansyah.

Dari pihak BEM UR yang turut hadir dalam kunjungan ini Presiden Mahasiswa UR Zulfa Hendri, Kementrian Luar Universitas, serta beberapa perwakilan kementrian di BEM UR. Ade Maulana selaku Menteri Luar Universitas membuka kunjungan ini

Dalam kunjungan ini BEM UR melakukan diskusi mengenai peranan stretegis media dalam menghadapi pilpres. Dalam kata sambutannya Zulfa Hendri mengatakan “Sekarang ini serangan yang ampuh bukan lagi serangan darat tapi serangan udara. Serangan udara ini seperti media sosial khususnya televisi yang merupakan cara yang sangat ampuh untuk mempengaruhi Mindset dari masyarakat.”

“Media memegang peran yang sangat strategis dari berbagai sudut pandang untuk mengubah mindset masyarakat. Menyadari hal itulah kita memerlukan peran media untuk mengatasi masalah terutama masalah pilpres ini,” tambah Presiden Mahasiswa UR itu.

“Dari pihak Riau TV kami telah mencoba melakuan hal itu seperti pada saat pemilihan kepala daerah beberapa waktu lalu, selanjutnya pemilihan dewan legislatif kemaren,” ungkap Mardiansyah yang merupakan Alumni Faperika UR itu saat memaparkan peran Riau TV dalam dalam pemilu.

Riau TV yang merupakan televisi daerah maka banyak liputannya yang fokus di daerah. Berita atau informasi yang tidak terjangkau oleh televisi nasional merupakan bagian dari televisi daerah yang meliputnya.

H. Mardiansyah menambahkan “Kami akan terus mencari program yang disukai oleh masyarakat serta program yang selama ini sudah ada dan di sukai masyarakat diperkuat dengan inovasi program yang sudah ada agar tetap suka atau bahkan akan merasa kehilangan jika tidak meonton acara itu.”

Dari pihak BEM UR mengharapkan adanya suatu kerja sama antara pihak BEM UR dengan Riau TV seperti yang di ungkapkan oleh Suyenda Enda “Kami dari telah melakukan kegiatan yang mendatangkan tokoh tokoh dinegeri ini seperti kegiatan diskusi Pilpres 2014, Riau dapat apa, jadi kami mengharapkan jika nantinya pihak Riau TV bisa bekerja sama dengan BEM UR.”

“Jika nanti Riau TV mengadakan acara dialog agar bisa mengundang kami sebagai mahasiswa sehingga kami juga bisa menyampai inspirasi kami dari presfektif mahasiswa,” kata Zulfa menutup diskusi ini.

Kegiatan kunjungan ini di akhiri dengan pemberian cinderamata dari pihak BEM UR kepada pihak Riau Tv yang dilakukan langsung oleh Presiden Mahasiswa UR.

Eko Rahardjo Apunk
[ Kementerian Kominfo BEM UR ]
 



 

Selasa, 17 Juni 2014

ANDRES-RAIS GUBMA WAGUBMA TERPILIH, SIAP WUJUDKAN FKIP GEMILANG


Pekanbaru - Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) kembali gelar pesta demokrasi pemilihan gubernur dan wakil gubernur untuk memimpin BEM FKIP satu tahun mendatang. Pasca dua tahun aklamasi, di tahun 2014 ini, terpilih dua pasang calon yang lulus tahap verifikasi, fit and proper test diantaranya pasangan nomor urut 1 Rozi Saputra, Pendidikan Bahasa Jepang angkatan 2011 dan M. Syafaruddin Pendidikan Bimbingan Konseling angkatan 2011, sedangkan pasangan nomor urut 2 Andres Fransiska, Pendidikan Sejarah angakatan 2011 dan Rais Shabri angkatan 2012.

Serangkaian acara yang dijadwalkan oleh Panitia Pelaksana Pemira Fakultas (PPRF) FKIP mulai dari sosialisasi pemira FKIP, masa pendaftaran, tahap verifikasi, fit and proper test, masa kampanye hingga pemungutan suara, Senin (16/6).

Dari jumlah DPT FKIP 4.817, PPRF menyediakan tiga Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang terbagi menjadi TPS 1 untuk Jurusan PIPS dan Jurusan Ilmu Pendidikan, TPS 2 untuk Jurusan PMIPA dan Jurusan Bahasa dan TPS 3 untuk Program studi Penjas dan Kepelatihan yang berada di FKIP Rumbai.
Ketua PPRF, Dahrial Hamidi mengatakan pelaksanaan Pemira FKIP dapat dikatakan lancar dan tertib, namun terdapat sedikit kendala dikarenakan sistem pemira yang menggunakan e-vote.

“Ada beberapa mahasiswa yang namanya belum terdaftar pada DPT FKIP, data yang diperoleh dari Puskom jumlah DPT PIPS dan JIP 2132, DPT PMIPA dan Bahasa 2036 dan DPT Penjas Kepelatihan 649” ujar Hamidi

Mengangkat tema Sukseskan Pemira FKIP, Pilih Pemimpin Cerdas untuk Pemimpin Berkualitas, Ketua Panwasli FKIP Solihin Bin Tuiman menjelaskan adanya pemira FKIP ini diharapkan mengajarkan mahasiswa untuk aktif berorganisasi dan berpartisipasi dalam kegiatan kampus.

Dimulai pukul 08.00 WIB dan di akhir pukul 15.00 WIB pada masing-masing TPS, PPRF menyediakan 9 laptop server dan 19 bilik suara yang tersebar di tiga TPS. Dikatakan oleh saksi nomor urut 1 Dicky, acara ini tertib dan aman terkendali. “Siapapun akan terpilih menjadi gubernur dan wakil gubernur nantinya harus mampu mendengar suara mahasiswa FKIP, dan mampu membawa nama FKIP lebih baik,” ujarnya.

Turut berpartisipasi dalam pemira FKIP, jajaran Kabinet Biru Langit BEM UR presiden Zulfa Hendri, Menteri Sekretaris Kabinet Iqbal Nelson, Menteri Sosial dan Politik Suyenda Enda, Menteri Komunikasi dan Informasi M Mulya Hendra, Sekretaris Menteri Sosial Politik Barry Karim, Sekretaris Menteri Komunikasi dan Informasi Qolamul Ilmu, Dirjen Publikasi dan Dokumentasi Diarni Junita dan beberapa staff BEM UR yang berasal dari FKIP.

Berikut Total Suara dalam Pemira FKIP :
Jumlah DPT : 4.817
Jumlah Suara :
TPS I : 537 Suara
TPS II : 611 Suara
TPS III : 138 Suara

Total Pemilih : 1.286 Suara
Total Suara No Urut I : 222 suara
Total Suara No Urut II : 1.064 suara

Pada saat rekapitulasi perhitungan suara, Ketua Umum BLM FKIP M Yusufmengatakan ribuan terima kasih kepada PPRF, Panwasli dan semua yang terlibat dalam Pemira FKIP 2014.

“Pelaksanaan Pemira sudah baik meskipun masih terdapat kekurangan. tapi yang patut kita banggakan FKIP mampu menyelenggrakan Pemira dengan sistem e-vote, untuk partisipasi mahasiswa masih memerlukan evaluasi, karena masih tergolong rendah, dikarenakan faktor UAS dan masih terbatasnya sosialisasi, harapannya semoga FKIP mampu menjadi fakultas percntohan dalam pelaksanaan pemira, ” ujar Yusuf.

Yusuf menambahkan, FKIP mampu menjalankan amanah UUD kelembagaan mahasiswa yang menginginkan untuk BLM berganti nama menjadi DPM FKIP dengan sistem perwakilan yang artinya kita sudah mulai menginovasi sistem yang sudah ada menjadi hal yang menarik. 

“Dari hasil Sidang umum yang dilaksanakan pada hari Minggu,15 juni 2014, di kantor BLM FKIP, dari 9 calon yang terpilih secara aklamasi memutuskan Hari Bowo dan Abdul Khair BA terpilih menjadi Ketua DPM FKIP dan Wakil Ketua DPM FKIP 2014-2015,” tambah Yusuf.

Terkait kemenangannya Gubernur Terpilih Andres Franciska mengungkapkan rasa harunya ketika usaha yang ditujunya menampakkan hasil. 
“Doa, usaha dan perjuangan kawan-kawan seperjuangan semua tidak sia-sia. Alhamdulillah dan terimakasih kepada KRIUK’ers yang setia mendampingi kami.”

“Perjuangan ini baru dimulai, kepada seluruh civitas akademika FKIP UR mari kita bersama membangun FKIP menjadi lebih baik, menuju FKIP gemilang. Tulus untuk Tuhan, Bangsa dan Almamater Biru Langit,” ungkap Andres yang sebelumnya menjabat sebagai Bupati Hima Sejarah UR 2013-2014.

Rais Shabri Wakil Gubernur terpilih menambahkan, dengan tidak adanya aklamasi tahun ini diharapkan mampu menumbuhkan kepedulian, keaktifan dan mahasiswa dapat merasakan bahwa suara mereka begitu berarti bagi FKIP terkhusus untuk kelembagaan, semoga atmosfer perpolitikan dikampus kembali hidup dan saling berlomba untuk kemajuan FKIP.

“Alhamdulillah secara perhitungan suara kami unggul, namun ini bukanlah sebuah kemenangan melainkan gerbang menuju kemenangan mewujudkan FKIP gemilang,” tutup Rais Shabri yang pernah menjabat menjabat sebagai Kadis PSDM Bem Fkip Universitas Riau 2013-2014.

[ Kementerian Kominfo BEM UR ]









TIMNAS U-19 MENGINSPIRASI INDONESIA


Pekanbaru - Kementerian Pemuda dan Olahraga BEM Universitas Riau mendatangkan Coach Tim Nasional U-19 Indra Sjafri dalam talkshow Spirit Inspirasi Indonesia, Sabtu (14/6). Acara yang diadakan di Aula lantai empat Rektorat Universitas Riau ini mengangkat tema nasionalisme dan lapangan hijau. Turut hadir dalam talkshow ini Rektor terpilih Universitas Riau Prof Aras Mulyadi DEA, Ketua Asosiasi PSSI Provinsi Riau H drh Chaidir dan Presiden Mahasiswa Zulfa Hendri.

Menurut Rektor terpilih Universitas Riau Prof Aras Mulyadi DEA. Ini merupakan talkshow yang menghadirkan inspirator dan betul-betul menginspirasi buat para mahasiswa. Terutama mahasiswa yang ingin berprestasi di bidang olahraga sepakbola ini, agar dapat juga melambung seperti prestasi U-19. Ujarnya. 

Nama Indra Sjafri terkenal sejak Indra Sjafri mempersembahkan gelar juara di turnamen Hong Kong International Youth Football pada 2012 lalu bersama Timnas U-17. Hingga Indra Sjafri berhasil membawa garuda muda mencetak sejarah pertama juara piala AFF U-19 yang membawa Evan Dimas dan kawan-kawan juara setelah mengalahkan Vietnam 7-6 di 2013 lalu. 

Indra Sjafri menuturkan bahwa ada hal-hal berbeda yang sudah banyak dilupakan orang dalam memilih pemain pesepak bola di Indonesia ini. Yaitu dengan kejujuran. "Memilih pemain dengan kejujuran adalah kuncinya. Memilih dengan standar yang telah ditentukan sesuai dari parameter dan diuji orang-orang yang memang ahli di bidang sepakbola ini," Ujarnya. 

Ditambahkannya, TIMNAS U-19 juga telah bersiap untuk menghadapi piala dunia dengan menyiapkan kerangka U-19. Dengan Tur Nusantara jilid ke-2 ini bertujuan untuk pembinaan mental, memberi motivasi ke daerah-daerah untuk menambahkan kecintaan masyarakat kepada TIMNAS Indonesia. Karena jika itu telah terjadi maka tidak akan ada yang dapat mengalahkan Indonesia. Tur ini juga sebagai ajang pencarian bibit-bibit baru bagi TIMNAS. Ujarnya. 

Indra Sjafri menanamkan semangat dari nasionalisme, tetapi harus dengan tindakan nyata dari instansi pendidikan olahraga dan lainnya. Lewat tindakan inilah nasionalisme dan keyakinan dapat bangkit. Nilai-nilai kejujuran, nasionalisme dan religius perlu di perhatikan. Kita harus bangkit dengan kemampuan, dengan kaki sendiri dan lewat sepak bola kita berbicara. 

Dimoderatori langsung oleh Andres Fransiska, talkshow ini mendapat respon yang sangat positif dan antusias dari para mahasiswa Universitas Riau dengan adanya sharing information dan tanya jawab antar mahasiswa kepada pemateri. 

Andres mengungkapkan acara ini sungguh menginspirasi, luar biasa memunculkan inspirasi-inspirasi baru. 
"Nasionalisme adalah nafas pergerakan, dari lapangan hijau, harusnya kita bangga dengan Indonesia dan bangsa sendiri. Terima kasih untuk suguhan acaranyaKabinet Biru Langit, tulus untuk Tuhan, bangsa dan Almamater Biru Langit," ujarAndres Franciska Bupati Hima Sejarah UR 2013-2014.

Menteri Pemuda dan Olahraga BEM Universitas Riau Budi Hartono (Budi Sang Excekutif Muda)mengucapkan apresiasai yang sangat besar kepada seluruh kepanitiaan dan yang terlibat dalam mensukseskan talkshow ini. "Terimakasih kepada keseluruhan yang telah membuat acara ini berjalan sukses terutama buat tim inspirasi biru langit BEM UNRI. Semoga kedepannya acara-acara yang lebih menginspirasi terus meningkat lagi dari ini dan akan terus kita adakan bagi mahasiswa Universitas Riau," Ungkapnya.

[ Kementerian Kominfo BEM UR ]











STOP KEKERASAN PEREMPUAN DAN ANAK, KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN BEM UR TAJA SEMINAR


Pekanbaru, Sabtu (14/6) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan (MPP), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Universitas Riau (UR) taja seminar stop kekerasan terhadapperempuan dan anak. Mengangkat tema Riau Bebas Pedofilia dan Kekerasan, Acara dimulai pukul 9 pagi di aula rektorat lantai 4. Helda Khasmy didaulat jadi pemateri pada acara tersebut. Helda merupakan aktivis dan Ketua Rumpun Perempuan dan Anak (Rupari) Riau.

Mengenai kekerasan terhadap anak, dikatakan oleh Wulan Kumala Dewi selaku Menteri Pemberdayaan Perempuan, bahwasanya Riau menduduki peringkat ke enam se-Indonesia. “Coba kita bayangkan, itu baru kasus yang dikadukan, kita sudah berada di posisi keenam, bagaimana dengan korban yang tidak mengadukan, mau di posisi keberapa kita,” jelasnya.

Helda juga dalam menyampaikan materinya yang tak jauh berbeda dengan Wulan. dikatakannya, “Saya juga heran, sebenarnya ada apa dengan Riau ini.” Helda sudah berkali-kali membantu dan menerima pengaduan terhadap kekerasan terhadap perempuan dan anak. Berkali-kali pula Helda merasa cemas terhadap anaknya sendiri. Bukan karna kenakalan anaknya, tetapi karena saking hampir setiap harinya Helda menerima laporan-laporan perihal kekerasan tersebut.

Itulah sebabnya, dikatakan Helda bahwasanya pendidikan seks sejak usia dini itu memang diperlukan. Tetapi mengapa berkali-kali pula mendapat pro dan kontra. Padahal, dijelaskan olehnya, bahwa pendidikan tersebut hanya sebatas dan stop sampai si anak mengerti tentang alat-alat reproduksinya, kegunaannya, siapa yang boleh menyentuh dan tidak. Dan yang paling ditekan kan oleh Helda, “Ajarilah anak sejak usia dini menggunakan penyebutan alat reproduksinya dengan bahasa-bahasa yang lebih ilmiah.” Hal ini untuk mencegah ketidaksepahaman arti dengan bahasa anak.

Itulah mengapa Helda menyarankan untuk mendidik dan mengajarkan bahasa-bahasa yang lebih ilmiah pada anak sejak dini. “Ajarkan anak menyebut vagina untuk alat reproduksi perempuan, dan penis untuk laki-laki,” katanya.
Begitu pula dengan kasus kekerasan terhadap perempuan. Mengapa perempuan terus-menerus menjadi korban. Siapa yang salah. Helda menjelaskan, “Siapa pun perempuan itu, ia punya hak untuk tidak mengalami kekerasan, baik fisik maupun psikis.”

Dan penjelasan-penjelasan mengenai kekerasan terhadap perempuan anak ini terus berlanjut hingga usai pukul 12 siang. Dipenghujung acara, MPP mengumumkan pemenang lomba photografi, puisi dan surat cinta untuk ibu negara. Perlombaan tersebut telah diselenggarakan beberapa minggu yang lalu. “Pemenang terbaik dari lomba surat cinta untuk ibu negara ini, nantinya akan dikirimkan langsung kepada ibu negara,” ujar pembawa acara.

[ Kementerian Kominfo BEM UR ]