Pekanbaru (14/6) - Rentetan program kerja Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UR terus berlanjut dan terlaksana dengan baik diawal kepengurusannya. Kini Kementerian Lingkungan Hidup gelar Seminar dan Bedah Buku Jerebu di negeri Kami dengan tema Riau Negeri Di Balik Awan, Kita Bungkam atau melawan. Narasumber yang hadir diantaranya Dr. Zulrahman, Prof. Dr. Ir. Rifardi, M.Sc, Dr. Sofia Nita dan Arifudin, S.P, M.P. kegiatan yang dilaksanakan diaula Rumah sakit UR ini merupakan kegiatan Kemenling yang bekerja sama dengan beberapa HMJ yang ada di Univesitas Riau yaitu Hmj Msp UR, Hima Teta Faperta, HMJ FSC Faperta dan Hima Bio Fkip UR.
Dalam kegiatan ini turut hadir Wakil Presiden mahasiswa UR Hendri Al Ihsan, beberapa perwakilan kementrian BEM UR serta beberapa mahasiswa jurusan dari beberapa fakultas. Pelaksanaan kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari peringatan hari lingkungan hidup sedunia pada 5 Juni beberapa waktu yang lalu.
Dalam pemaparan materi seminar oleh Prof. Dr. Ir. Rifardi, M.Sc dosen Ilmu Kelautan Faperika UR, menjelaskan pengaruh pemanasan global terhadap lingkungan. Pemanasan global yang sekarang ini sudah menjadi masalah semua negara didunia. Bagaimana kebiasaan dari masyarakat indonesia yang kurang peduli terhadap lingkungan. Serta dampak dari kebiasaan - kebiasaan itu terhadap rusaknya alam ini.
“Selama 15 tahun di Riau telah terjadi peningkatan suhu 1 oC, sedang rata – rata pengingkatan suhu di dunia itu dalam waktu 100 tahun hanya 0,74 oC,“ ungkap salah seorang akedemisi UR ini.
Selanjutnya dipaparkan dari pengaruh pembuangan gas emisi dari kendaraan bermotor terhadap terjadinya global warning di dunia. Serta saran untuk menggunakan rumah yang berkonsep ramah lingkungan dan penghematan penggunaan listrik sebagai langkan awal untuk mengurasi buangan gas emisi ke alam untuk mengurangi serta pencegahan global warming yang semakin parah.
Selesainya seminar langsung dilanjutkan dengan bedah buku “Jerebu Di Negeri Kami” yang telah diterbit oleh Satgas Tanggap Bencana Asap. Dijelaskan apa saja yang penyebab terjadinya kebakaran yang dikaitkan dengan gambut, bahaya yang disebabkan oleh asap serta cara cara penanggulan bencana asap. Dikata juga bahwa kandungan emisi gas yang terkandung pada asap dapat dilihat dari jangka pendek maupun jangka panjang.
“Asap jika terhirup oleh ibu hamil dapat menyebabkan degredasi mental,” ujar Dr. Zulrahman dalam salah satu pemaparannya.
Dr. Sofia menambahkan bahwa “Carbon mono oksida yang terdapat pada emisi gas merupakan salah satu gas yang berbahaya bagi kesehatan manusia itu sendiri”.
Wanda Syahrian Djambek Dirjen Observasi dan Konservasi Lingkungan BEM UR mengatakan Kementerian Lingkungan Hidup tidak akan bosan mengajak mahasiswa UR untuk mencintai lingkungan dan akan mahasiswa dalam upaya penyelamatan lingkungan.
"Save our environtment !! Siapapun yang memiliki isu tentang lingkungan dan ingin mengambil langkah nyata, silahkan jumpai kami," tegas Wanda.
Wanda menambahkan antusias peserta dalam acara ini bagus terbukti dari jumlah peserta yang hadir dari awal hingga akhir acara.
"Semoga apa yang dipaparkan pemateri hari ini membuka pola pikir dan menyadarkan peserta, terutama kami sendiri selaku panitia," tambah Wanda yang sebelumnya menjabat di anggota Presidium BLM UR.
Bedah buku ini diakhiri dengan penyerahan kenang- kenangan kepada para narasumber serta kepada HMJ yang telat terlihat dalam kegiatan ini. Berfoto bersama menutup acara Kemenling sore itu.
[ Kementerian Kominfo BEM UR ]
0 komentar:
Posting Komentar