Pekanbaru - (13/6), Kementerian Sosial dan Politik (Kemensospol) BEM UR
kembali adakan diskusi rutinnya. Setelah minggu waktu (4/6), membahas
mengenai kampanye hitam kini Kemensospol mengambil tema yang
bertepatan dengan HUT kota Pekanbaru yang ke 230 tahun tanggal 23 Juni
mendatang yaitu “HUT Kota Pekanbaru Serta Kinerja Walikota”. Narasumber
yang hadir dalam diskusi ini yaitu Ari Nugroho, S.Si yang saat ini
menjabat sebagai ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Pekanbaru.
Pembahasan diskusi ini melingkupi perkembangan pekanbaru dari masa ke masa, kebijakan pemerintahan, serta peran dari mahasiswa sebagai pengontrol kebijakan pemerintah. Pekanbaru sekarang ini sudah menjadi kota yang besar. Sangat beragam budaya yang kini ada di riau sendiri. Perkembangan serta kemajuan tidak lepas dari semakin banyak pendatang dari berbagai daerah untuk tinggal da bekerja di Pekanbaru ini. Ditilik dari sejarah adanya kota pekanbaru tentunya sudah banyak sekali kemajuan dan perkembangan yang ada dipekanbaru ini. Bahkan ada beberapa catatan yang menyebutkan bahwa pekanbaru berapa di peringkat 3 dengan kota paling cepat pertumbuhan ekonominya.
Pemerintahan Pekanbaru saat ini memiliki visi yaitu Pekanbaru Kota Metropolitan yang Madani”. Ditinjau dari visi itu maka pemerintah harus membuat suatu kebijakan yang benar benar bisa mencerminkan dari visi itu sendiri. “Mahasiswa sebagai pengontrol kebijakan pemerintah harus memastikan kebijakan yang diputuskan pemerintah itu benar, tepat serta dapat memberi kesejahteraan untuk masyarakat pekanbaru itu sendiri”, ujar Ari Nugroho dalam paparan materinya.
Ditinjau dari segi ekonomi, saat ini di Pekanbaru keberadaan Alfamart serta Indomaret sudah sangat banyak. Di tinjau dari lapangan kerja hal ini tentu akan membuka lapangan kerja baru namun ditilik dari pihak toko toko kecil yang ada di masyarakat tentu ini merupakan suatu kondisi yang sangat merugikan mereka. Selanjutkan semakin banyaknya pengemis, keberadaan geng motor dan tempat-tempat maksiat yang semakin meresahkan. Melihat hal itu maka mahasiswa harus bekerja sama dengan masyarakat untuk mengawasi kebijakan pemerintah searah dengan visi yang ditetapkan yaitu “Pekanbaru kota metropolitan yang madani”.
“Kita sebagai mahasiswa harus bisa sedikit merubah cara penyampaian aspirasi kita yang selama ini lebih fokus dengan turun ke jalan, maka perlu lakukan diskusi dahulu dan jika tidak dihasilkan kesepakatan barulah kita aksi turun ke jalan”, ungkap Ari Nugraha pada saat penutupan diskusi.
Diskusi diakhri dengan penyerahan cinderamata oleh Presiden Mahasiswa BEM UR kepada pemateri. Dan dalam penutupannya harapan agar mahasiswa turut dalam mengontrol kebijakan pemerintah bersama masyarakat agar selaras dan tercapai untuk menjadikan Pekanbaru ini sebagai kota metropolitan yang madani.
Eko Rahardjo Apunk
[ Kementerian Kominfo BEM UR ]
Pembahasan diskusi ini melingkupi perkembangan pekanbaru dari masa ke masa, kebijakan pemerintahan, serta peran dari mahasiswa sebagai pengontrol kebijakan pemerintah. Pekanbaru sekarang ini sudah menjadi kota yang besar. Sangat beragam budaya yang kini ada di riau sendiri. Perkembangan serta kemajuan tidak lepas dari semakin banyak pendatang dari berbagai daerah untuk tinggal da bekerja di Pekanbaru ini. Ditilik dari sejarah adanya kota pekanbaru tentunya sudah banyak sekali kemajuan dan perkembangan yang ada dipekanbaru ini. Bahkan ada beberapa catatan yang menyebutkan bahwa pekanbaru berapa di peringkat 3 dengan kota paling cepat pertumbuhan ekonominya.
Pemerintahan Pekanbaru saat ini memiliki visi yaitu Pekanbaru Kota Metropolitan yang Madani”. Ditinjau dari visi itu maka pemerintah harus membuat suatu kebijakan yang benar benar bisa mencerminkan dari visi itu sendiri. “Mahasiswa sebagai pengontrol kebijakan pemerintah harus memastikan kebijakan yang diputuskan pemerintah itu benar, tepat serta dapat memberi kesejahteraan untuk masyarakat pekanbaru itu sendiri”, ujar Ari Nugroho dalam paparan materinya.
Ditinjau dari segi ekonomi, saat ini di Pekanbaru keberadaan Alfamart serta Indomaret sudah sangat banyak. Di tinjau dari lapangan kerja hal ini tentu akan membuka lapangan kerja baru namun ditilik dari pihak toko toko kecil yang ada di masyarakat tentu ini merupakan suatu kondisi yang sangat merugikan mereka. Selanjutkan semakin banyaknya pengemis, keberadaan geng motor dan tempat-tempat maksiat yang semakin meresahkan. Melihat hal itu maka mahasiswa harus bekerja sama dengan masyarakat untuk mengawasi kebijakan pemerintah searah dengan visi yang ditetapkan yaitu “Pekanbaru kota metropolitan yang madani”.
“Kita sebagai mahasiswa harus bisa sedikit merubah cara penyampaian aspirasi kita yang selama ini lebih fokus dengan turun ke jalan, maka perlu lakukan diskusi dahulu dan jika tidak dihasilkan kesepakatan barulah kita aksi turun ke jalan”, ungkap Ari Nugraha pada saat penutupan diskusi.
Diskusi diakhri dengan penyerahan cinderamata oleh Presiden Mahasiswa BEM UR kepada pemateri. Dan dalam penutupannya harapan agar mahasiswa turut dalam mengontrol kebijakan pemerintah bersama masyarakat agar selaras dan tercapai untuk menjadikan Pekanbaru ini sebagai kota metropolitan yang madani.
Eko Rahardjo Apunk
[ Kementerian Kominfo BEM UR ]
0 komentar:
Posting Komentar